Dampak Gempa Dan Tsunami Jepang Harga Mobil Naik?

billy - Kamis, 31 Maret 2011 | 16:07 WIB

(billy - )


JAKARTA
- Dampak gempa dan tsunami di Jepang, tampaknya belumlah pudar. Bahkan, berdasarkan laporan kantor berita Reuters, Toyota Thailand mulai melakukan pengurangan pekerjaan sebagai akibat tipisnya persediaan onderdil.

Begitupun pabrikan non-Jepang seperti General Motors dan Ford, di Amerika Serikat juga mulai kesulitan mendapatkan komponen-komponen elektronik yang dipasok dari Jepang.

Akan halnya di Indonesia, beberapa petinggi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), meski tak menyebutkan secara lugas, tetapi untuk stok Mei dan seterusnya, bisa menjadi kendala.

“Sampai saat ini pabrikan masih melakukan konsolidasi. Terutama untuk pemasok komponen tier 2 dan tier 3. Soalnya, ada ribuan. Untuk melacaknya agak sulit,” sebut Sudirman MR. Ketua Umum Gaikindo.

Menurut lelaki yang juga menjabat sebagai presiden direktur PT Astra Daihatsu Motor itu, saban hari ATPM menanti kabar dari para prinsipal mereka di Jepang. “Perkembangannya terus berubah dari hari ke hari,” tuturnya lagi.

Sementara itu, menurut Hadi Surjadipradja, Ketua Umum Gabungan Industri Alat-Alat Mobil & Motor (GIAMM), banyak pemasok komponen di dalam negeri yang juga mulai kesulitan dalam memproduksi onderdil yang dipasok ke pabrikan otomotif. “Karena, sebagian komponen itu bahan bakunya juga ada yang didatangkan dari Jepang,” ucapnya di acara sama.

Alhasil, bila terjadi gangguan yang berdampak tak mulusnya produksi mobil, dikhawatirkan pasokan berkurang. Celakanya, kalau permintaan tinggi, tetapi barang kurang, harga bisa terkerek. “Biasanya, harga itu dipengaruhi oleh nilai tukar dan bahan baku yang utama. Tetapi, sekali lagi, kami belum bisa pastikan apa-apa, masih banyak ketidakpastian,” papar Sudirman lagi.

Jadi, bersiaplah! (mobil.otomotifnet.com)