|
Singkatnya lebih banyak calon pembeli yang sekadar tanya harga, ketimbang langsung beli atau menunggu saat tepat. Efeknya stok jualan yang keluar sedikit. Karenanya pedagang mesti putar otak menyiasati hal tersebut.
Seperti dilakukan Budi Raharjo, dari Langgeng Mobilindo Pabelan Kartasura. Gerainya menyediakan unit mobil yang dibutuhkan pengusaha seperti pick up. Saat itu ada 3 unit pick up Suzuki Carry yang dijualnya.
“Lebih sebagai kebutuhan bagi kalangan pengusaha dibanding mobil penumpang. Artinya pembeli mau ambil, karena mereka memang butuh sebagai kendaraan kerja. Lainnya lagi berani beli mobil yang jarang diminati,” ujarnya yakin.
Strategi lain mencoba eksis dengan menjual unit mobil dengan harga di bawah Rp 100 jutaan. Tujuannya antisipasi sementara sembari menunggu hasil wacana BBM itu akan seperti apa. “
Pasalnya kalau di atas Rp 100 jutaan bila ada depreasi harga akibat isu BBM itu, dampaknya lumayan terasa,” ucap Gunawan dari Guna Motor Cemani, Solo.
Tambahnya, beberapa merk mobil seperti Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza serta Isuzu Panther masih bisa diharapkan cepat diambil calon pembeli. (mobil.otomotifnet.com)