Jaga Stamina Saat Puasa, Jangan Kekenyangan

Otomotifnet - Rabu, 1 Juli 2015 | 17:15 WIB

(Otomotifnet - )



Supaya tubuh bisa menyerap asupan secara efektif


Jakarta - Saat menjalani puasa, menjaga stamina adalah hal yang harus diperhatikan. Apalagi kalau bukan bertujuan mempertahankan kondisi tubuh agar tidak drop. Baik selama waktu aktif di siang hari maupun saat malam tiba.



Pilihan menu sahur maupun berbuka tidak perlu berlebihan porsinya

Berikut ini beberapa tips-tips dari dr.Titi Sekarindah, Sp GK. Dokter gizi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina ini mengatakan, “Hal yang terpenting adalah menjaga jumlah asupan yang masuk ke badan. Oleh karena itu dibutuhkan penyesuaian pola makan saat sahur dan berbuka,” bukanya.



Buah-buahan, sumber vitamin alami yang baik untuk tubuh

Dokter ramah ini menuturkan lagi, yang  harus diutamakan ketika berpuasa adalah asupan yang diterima badan saat sahur, karena makanan yang disantap saat sahur akan menjadi tabungan energi saat menjalankan puasa.



Berbuka dengan asupan yang manis untuk menaikan kadar gula darah

Hidangan yang dianjurkan saat sahur adalah makanan dengan kadar protein tinggi, agar meninggalkan lambung lebih lama serta dicerna dan diserap lebih lama dibanding makanan yang kadar karbohidratnya tinggi, sehingga tidak cepat terasa lapar.

Pada waktu sahur juga harus makan sayuran agar penyerapan makanan lebih lama dan tidak terasa cepat lapar. Hidangan sahur dapat ditambahkan segelas susu, terutama untuk anak-anak dan remaja. Pada orang dewasa dapat minum susu non fat sebagai tambahan.

Suplemen multivitamin dan mineral boleh dikonsumsi pada waktu sahur, agar meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.

BERBUKA DENGAN YANG MANIS

Saat berbuka, menu yang dapat dikonsumsi terdiri dari makanan pembatal puasa berupa minuman manis atau makanan manis  seperti kolak pisang, bubur candil, kurma, ataupun teh manis. “Makanan manis mengandung karbohidrat sederhana yang mudah diserap dan segera menaikkan kadar gula darah.

Pada para pengidap penyakit diabetes dianjurkan makanan manisnya tetap dibatasi atau kalau bisa gunakan gula pengganti,” jelasnya lagi. Setelah waktu sholat Maghrib silakan untuk mengkonsumsi menu makanan yang lebih lengkap. Disarankan untuk memilih menu yang  terdiri dari  nasi atau pengganti nasi, lalu daging ayam atau ikan, boleh juga tambah dengan tahu serta tempe.

Jangan lupa tetap perlu ada tambahan asupan berupa buah-buahan dan sayuran. Usai waktu Isya’ silakan untuk menambah porsi asupan, namun kali ini yang ringan-ringan saja, bisa berupa roti atau
buah-buahan saja.

“Namun hal yang tidak kalah penting adalah waktu istirahat, dianjurkan kembali tidur setelah sahur, lalu istirahat di siang hari dengan power nap (tidur 10-15 menit). Terakhir jangan tidur terlalu malam,” tutup dr Titi. • (otomotifnet.com)