Tangerang - Bagi sebagian pelaku usaha aksesori, bulan Maret dan April ini sungguh menyedihkan. Bagaimana tidak? Belum urusan dollar AS yang menguat terhadap rupiah sehingga melonjakkan harga barang, sementara harga BBM bersubsidi juga ikut terkerek. Alhasil, harga aksesori juga melambung tinggi yang menyebabkan pasar sepi pembeli.
Pun begitu, untuk pasar yang ditujukan bagi kalangan ‘the have’ tidak seperti yang dibayangkan. Hal ini diutarakan Sukmono, marketing dari Permaisuri Ban di kawasan BSD, Tangerang, yang menyebut transaksi untuk pelek berukuran raksasa tidak pernah sepi peminat. Nah, pelek-pelek ukuran ini memang terkenal terbilang mahal.
“Sepertinya mereka belanja tanpa ada imbas dari gejolak rupiah dan BBM,” jelasnya. Hal senada juga dilontarkan Stella dari Melodi Audio di kawasan Radio Dalam, Jaksel. “Kondisi pasar cenderung seperti biasanya untuk yang belanja di atas Rp 10 juta,” bilangnya.
Namun, Stella juga mengakui, untuk pembelian di bawah Rp 3 juta memang agak sedikit menurun. “Kalau yang dari kalangan ‘berduit’ memang masih bagus angka transaksinya,” jelasnya. • (otomotifnet.com)