Tak hanya melalui situs online, kini juga merambah pada apps yang bisa diunduh melalui smartphone Android dan iOS
Jakarta - Internet yang kian ‘merakyat’ serta makin massifnya media sosial tentu membuat interaksi menjadi lebih mudah. Pun begitu dengan transportasi yang bisa disiasati dengan komunikasi antar pengguna kendaraan.
Selain hemat biaya operasional, sharing kendaraan juga membantu mengurangi kemacetan. Serta seru-seruan mendapatkan teman baru
Fenomena nebeng sebetulnya bukanlah hal baru, namun kini semakin banyak penyedia jasa pertemanan penyedia tebengan dengan para pengguna jasa nebeng. Alhasil kini tren nebeng semakin menjamur dan lebih terkoordinir.
Sebagai langkah keamanan, kenali identitas diri satu sama lain
Rudy dan istri, kompak menggagas nebeng.com
Situs yang telah memiliki 61 ribu orang member ini menggunakan sistem point. Artinya setelah anggota mendaftarkan diri, maka diwajibkan untuk membeli point untuk mengakses data berupa identitas diri para member. Sistem poin ini juga sebagai proteksi sehingga tidak sembarang bisa mengakses data,” beber Rudy.
Tentu saja keuntungan nebeng adalah biaya akomodasi dapat di sharing. “Iya terlebih bisa juga di sejumlah jalan di Jakarta terdapat areal 3 in 1, sehingga saling menguntungkan. Pemberi tebengan bisa terhindar dari 3 in 1 sekaligus bisa sharing biaya akomodasi, begitupun yang nebeng,” lanjutnya, seraya bilang 90 persen anggotanya merupakan warga Jabodetabek.
Penebeng juga bisa memilih dengan siapa dirinya akan nebeng. Misalnya terdapat grup ladies only atau grup bebas asap rokok. “Selain itu ada pula grup yang disesuaikan dengan domisili atau lokasi kantor,” imbuh Rudy.
Hal serupa juga terdapat di situs www.nebengers.com. Bedanya situs ini base on komunitas, artinya dikelola secara non provit. “Kita memiliki sekitar 79 ribu follower yang dibagi 13 distrik. Termasuk Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan kota besar lainnya. Tiap distrik ada lurahnya yang bertanggung jawab terhadap komunikasi hingga keamanan. Untuk menjadi member juga harus diverifikasi melalui website,” bilang Kidung, Humas nebengers.com.
Untuk menjadi anggota nebengers.com tidak dikenakan biaya pendaftaran. “Iya semuanya gratis. Yang terpenting data diri harus valid dan diverifikasi oleh tiap anggota distrik. Selebihnya tinggal komunikasi saja untuk mencocokkan tujuan sesuai arahan pemberi tebengan. Termasuk soal biaya akomodasi yang disepakati bersama,” lanjut wanita yang juga Humas di salah satu Kementerian ini.
Adanya sejumlah komunitas nebeng ini tentu menjadi alternatif transportasi, serta membantu mengurangi kepadatan kendaraan yang berdampak pada kemacetan. “Saya lebih efektif ikut nebeng, kebetulan saya gabung di salah satu komunitas nebeng. Hampir tiap hari saya nebeng, lebih hemat juga dari sisi ongkos,” kata Lola, salah satu pegawai swasta di bilangan Thamrin, Jakpus.
Akhirnya, munculnya komunitas nebeng ini akan terus menjamur seiring dengan kebutuhan transportasi yang efektif dan hemat serta dikelola secara komunal. Hal ini merupakan respon sosial terhadap kondisi transportasi massal yang masih jauh dari kata layak. Patut diapresiasi, sebagai inisiatif yang positif. • (otomotifnet.com)