Begini Rasanya Nyetir Sambil Mabuk!

Selasa, 3 Februari 2015 | 14:04 WIB


Jakarta - Pandangan kabur serta tubuh mengalami disorientasi gerak  adalah salah satu efek dari narkoba. Nah berkaca pada maraknya lakalantas yang disebabkan oleh pengemudi ceroboh dibawah pengaruh narkoba, tentu membuat miris. 

Tingkat fatalitas kecelakaan pun sangat besar mengingat pancaindera pengemudi yang mabuk seakan tidak berfungsi.
 
Walau hasilnya sudah dipastikan, bahwa pengemudi mabuk dilarang mengemudikan kendaraan. OTOMOTIFNET mencoba untuk mensimulasikan, apa rasanya mengemudi dibawah pengaruh narkoba. 

Caranya bukan menkonsumsi narkoba, tetapi dengan menggunakan drunk google alias kacamata mabuk. Kebetuluan founder sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant, Jusri Pulubuhu memiliki simulator kacamata mabuk dan berkenan meminjamkan.


Konsentrasi, Keseimbangan Serta Orientasi Terganggu  
 
Tak hanya visual saja yang terganggu, namun konsentrasi, keseimbangan serta orientasi terpangaruh sehingga sangat menyulitkan kendali kendaraan. Kacamata mabuk ini mensimulasikan kondisi mabuk dengan kadar 0,17 hingga 0,20+ BAC (Blood Alchol Concentrate). 

"Kadar tersebut termasuk kategori tinggi. Hal serupa juga berlaku untuk narkoba diluar alcohol, efek pada penglihatan kurang lebih akan sama,” papar Jusri, yang berkantor di Jl. Gedung Hijau Raya, SF 07, No. 74, Pondok Indah, Jaksel.

Terdapat 3 parameter yang disimulasikan. Pertama dengan mencoba mengambil bola tenis yang ditaruh di meja. Setelah memakai drunk goggle, penglihatan terasa buyar. Dalam pikiran, bola tenis terasa mudah diraih. Namun kenyataannya cukup sulit menggengam bola tenis tersebut. Posisi tangan kerap menyamping dan tidak mengenai bola tenis. 

Tes kedua dengan mencoba berjalan lurus disertai beberapa haling rintang. Satu langkah saja penglihatan sudah buyar dan langkah pun terasa tak beraturan. Alhasil tubuh seolah terhuyung-huyung serta beberapa kali menyenggol haling rintang berupa kursi.
 
Dilanjut tes ketiga, yakni dengan berdiri pada satu kaki. Untuk merasakan perbedaannya, Jusri meminta berdiri satu kaki dalam kondisi normal, kemudian berdiri satu kaki menggunakan drunk goggle. Hasilnya sudah pasti tubuh tidak dapat berdiri sempurna dan kerap terjatuh karena kehilangan keseimbangan.
 
“Kesimpulan dari test ini adalah secara visual, konsentrasi, keseimbangan dan orientasi akan terganggu ketika seseorang dibawah pengaruh narkoba. Inilah rasanya nyetir sambil mabuk. Jangankan nyetir, berjalan saja sulit. 

Test menggunakan drunk goggle pun hanya mensimulasikan visual saja, pada kondisi mabuk tentu ada beban pada sendi ataupun otot-otot yang mengakibatkan gerak tubuh semakin limbung dan sulit dikontrol,” beber Jusri. (mobil.otomotifnet.com)