Tak Ada Laporan, Polisi Tak Tahu Almarhum Nadjib Jadi Korban

Dimas Pradopo - Selasa, 2 Desember 2014 | 21:05 WIB

(Dimas Pradopo - )


Cipularang - Pasca kecelakaan tabrak lari di Tol Purbalenyi yang menewaskan off-roader senior Indonesia, Fathkun Nadjib, Tim OTOMOTIF langsung meluncur ke Cipularang di Purwakarta, Jawa Barat untuk menemui semua narasumber menggali informasi lebih dalam.

Sebelumnya diberitakan Nadjib tewas di tempat setelah dirinya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang di KM 97.200 dari arah bandung menuju Jakarta. Tubuhnya terhempas saat sedang mengevakuasi kecelakaan sebuah micro bus dari Tasikmalaya menuju Jakarta dengan sebuah truk sekitar pukul 22.30, Sabtu malam (29/11).

Senin pagi, (1/12), OTOMOTIF langsung menuju Polres Purwakarta yang menangani kecelakaan. Data yang didapat polisi setelah melakukan olah TKP Minggu pagi (30/12) terbilang sangat minim. Lantaran di tempat kejadian perkara, TKP, tidak ditemukan serpihan akibat benturan dari kendaraan yang menabrak Microbus dan korban.

Di Polres Purwakarta, OTOMOTIF sempat mewawancarai Toha, warga Tasikmalaya yang merupakan supir microbus yang tergencet saat kecelakaan dan di tolong oleh korban. Usai wawancara kami kemudian kemudian menghubungi KaInduk PJR Cipularang, Korlantas Polri untuk mendapatkan keterangan tambahan saat kejadian. Di markasnya di dekat pintu keluar masuk Tol Jatiluhur, Kompol Sulaiman membenarkan bahwa ada kecelakaan yang terjadi pada Sabtu malam (29/11) sekitar pukul 22.30.

“Hingga saat ini kami masih menunggu berita dari keluarga korban untuk mendapatkan informasi terbaru maupun di lokasi kejadian. Karena kesaksian keluarga juga diharapkan dapat membantu penyelidikan kami,” jelas Ipda Abusono, Kanit Laka Polres Purwakarta.
   
Pasalnya, setelah terjadi tabrak lari oleh sebuah sedan berwarna hitam yang melaju kencang di lajur kiri, Nadjib langsung dibawa ke rumah sakit oleh keluarga. Saat itu, Nadjib tengah dalam perjalanan pulang menuju kediamannya di Depok, Jawa Barat bersama istri, Heryatmi Mugi Rahayu dan puteranya Yusuf Ramadhan atau yang akrab disapa Dede.

Sesaat setelah kejadian, Dede kemudian segera mengangkat ayahnya ke mobil untuk dibawa ke rumah sakit Bayu Asih di Purwakarta. "Saya rasa bapak sudah tidak ada sejak di mobil. Tidak ada luka-luka di badannya. Hanya lecet2 di muka," ungkap Dede.

Setelah dipastikan meninggal dunia, pria 50 tahun yang dikenal suka membantu rekan sesama off-roader saat mengalami trouble di hutan ini langsung dibawa ke kampung halamannya di Salatiga, Jawa Tengah untuk dikebumikan.

Wajar jika pihak Kepolisian tidak mendapatkan banyak informasi dari keluarga yang merupakan salah satu saksi kunci dalam kejadian ini. (otomotifnet.com)