MotoGP : Tim Independen Bisa Menyewa Motor Tim Pabrikan Rp 32,5 Miliar

Dimas Pradopo - Minggu, 5 Juli 2015 | 00:14 WIB

(Dimas Pradopo - )


Eropa – Pada Balapan di Assen, Belanda pekan lalu, terjadi kesepakatan antara bos Dorna, IRTA dan FIM mengenai kontrak MotoGP dengan produsen dan tim independen untuk 2017-2021, agar tim private bisa lebih baik.

"Ini proses yang dimulai dengan CRT, lalu kelas terbuka, kemudian kesepakatan memiliki elektronik yang sama untuk semua orang dengan tujuan menstabilkan kejuaraan," kata Carmelo Ezpeleta, CEO dari pemegang hak komersial Dorna.

Perubahan utama sudah digariskan oleh Ezpeleta selama GP Argentina, April lalu namun dikofirmasikan:

• Kejuaraan MotoGP maksimal 20 putaran (saat ini ada 18).

• Tidak akan ada perubahan lebih lanjut untuk aturan teknis sampai 2021, kecuali ada kesepakatan bulat atau untuk alasan keamanan. Oleh karena itu "tidak akan ada batas rpm kecuali semua orang setuju."

• Mulai 2017 akan ada enam pabrikan berpartisipasi di MotoGP: Aprilia, Ducati, Honda, KTM, Suzuki dan Yamaha.

• Keenam prosuden itu punya kewajiban untuk menyewakan minimal dua dan maksimal empat motor untuk tim private jika diminta.

• Harga sewa maksimum mesin MotoGP untuk tim private 2.200.000 euro (Rp 32,5 miliar lebih) per tahun, termasuk segala sesuatu kecuali kerusakan kecelakaan.

• Saat ini kompetisi diikuti 25 pembalap, untuk 2017-2021 akan mengurangi jadi 24 (meskipun kehadiran KTM) dengan prioritas untuk tim yang ada.

• Setiap produsen (tidak termasuk KTM, yang telah resmi menandatangani kontrak untuk 2017) perlu mencapai kesepakatan dengan salah satu tim private yang ada.

• Dorna akan meningkatkan kontribusi keuangan kepada produsen dan terutama tim private dengan lebih dari 30%.

"Peningkatan ini berarti tim private akan memiliki sumber daya yang cukup untuk membayar biaya sewa motor pabrikan untuk harga yang disebutkan (2,2 juta)," jelas Ezpeleta.

"Dalam situasi ini pasar akan terbuka, masing-masing produsen memasok empat sampai enam motor, karena tim private dapat memutuskan ingin membuat kesepakatan dengan produsen mana di tahun-tahun berikutnya," lanjut pria yang belum lama ini berkunjung ke Jakarta. (otosport.otomotifnet.com)