Di sisi lain pembalap andalannya, Fernando Alonso, menjadi pembalap yang sering banyak menang di trek yang panjangnya 5,412 km itu. The Spaniard mengoleksi kemenangan di musim 2005-2006 dan 2010.
Dua fakta itu kian memperkuat Ferrari bisa berbicara di Sakhir, Bahrain.
"Kami memang masih tertinggal dari rival terberat kami, Mercedes, namun kami tahu di mana sektor yang harus dibenahi dan semoga bisa diaplikasi di seri Bahrain ini. Targetnya tentu mendulang hasil yang bagus," sesumbar Fernando Alonso.
MERCEDES DIUNGGULKAN
Total dua kemenangan di seri Albert Park dan Sepang telah membuat Mercedes ditengarai menjadi kandidat kuat untuk memenangi seri ketiga F1 di Bahrain. Alasan terkuat karena performa mesin Mercedes-Benz yang terbukti sangat perkasa dan begitu andal membuat Nico Rosberg dan Lewis Hamilton mampu mendapuk puncak podium.
"Kami memang unggul berkat dapur pacu yang hebat. Di saat rival pun mendapatkan formulasi dan settingan yang pas di mesin yang bisa menandingi kepunyaan kami. Mungkin pertarungan bisa saja seimbang," ungkap Lewis Hamilton.
Dua seri belakangan dapur pacu jadi problem bagi Red Bull yang merupakan juara dua musim belakangan di Sakhir. Sampai-sampai, kubu Red Bull sempat mengindikasikan jika pemasok mesin asal Prancis itu tak segera memperbaiki performanya, musim depan bakal memilih opsi menggganti pemasok mesin.
Ferrari mungkin bisa dikatakan lebih baik dari Renault. Hanya saja kemampuan mesinnya belum disokong setting mobil yang apik. Jika saja, Ferrari mampu memperbaiki setting mobil F14T dengan dapur pacunya tak menutup kemungkinan Ferrari mampu mengganggu keperkasaan Mercedes seperti di dua laga sebelumnya. Apalagi Alonso berambisi untuk bisa tetap menjaga angka dengan deretan pembalap teratas di klasemen. Cara untuk mewujudkan itu tentunya harus memenangi seri ketiga Bahrain ini. (otosport.co.id)