“Kami mengajukan banding karena kami tidak percaya, kami sangat percaya diri bahwa kami tidak melanggar regulasi, bahwa kami tidak melampaui 100 kg/jam bahan bakar yang diperbolehkan untuk dipakai oleh mobil dan mesin. Jadi itulah alasan kami untuk banding, kami merasa kuat dalam kasus ini dan kita lihat bagaimana nanti keputusan pengadilan,” beber Horner.
“Kasus kami secara keseluruhan adalah fakta pembacaan mana yang benar. Kami memiliki sensor yang melenceng dan tidak membaca dengan benar dibanding fuel rail yang kami tahu telah dikalibrasi dan kami tahu itu tidak berubah sepanjang pekan dan selalu dicek dan ditemukan tidak pernah salah atau dicopot atau berubah sejak dipasang di mobil di awal pekan,” lanjutnya.
“Argumen kami simpel saja, bahwa kami tidak melanggar regulasi teknis. Bahwa kami tidak melampaui batas fuel flow dan bahwa sensornya yang kami harap bisa didemonstrasikan saat banding nanti tidak error. Saya pikir masalah dengan petujuk teknis adalah seperti yang kami lihat pada kasus Pirelli atau saat double diffuser, bahwa petunjuk, seperti dicantumkan di bagian bawah petunjuk, adalah opini dari delegasi teknis adalah bukan regulasi, bukan aturan, hanya opini.” (otosport.co.id)