F1 : Jenson Button Sebut Sulit Kendalikan Mobil F1 2014

Senin, 2 Desember 2013 | 19:54 WIB


Jenson Button baru saja mencoba mobil F1 spesifikasi 2014 pada simulator milik tim McLaren. Memang diakuinya proses ini cukup penting namun tak ada satupun pembalap yang bisa tahu apa yang akan dihadapi sampai mencoba mobil asli di lintasan.

Menilik detail mesin baru, dengan restriktor aliran bahan bakar dan batas putaran mesin lebih rendah, mesin anyar tetap menghasilkan tenaga yang sama kalau digabung dengan sistem energy recovery boost. Efeknya, mesin akan menghasilkan torsi lebih besar, tentunya bikin mobil lebih mudah spin di putaran mesin rendah.

“Semua soal bagaimana mengerti power unit dan bagaimana kita bisa menguasai tenaganya, karena enggak akan mudah. Akan banyak pekerjaan di simulator dan menjalankan hal lain yang akan menolong kami menurunkan tenaganya, karena aku pikir enggak ada gunanya torsi. Aku telah balap 14 tahun di F1 dan aku enggak pernah punya torsi, nanti akan jadi pengalaman baru,” sebut Jenson Button.

Jenson menyebut punggungnya yang bisa jadi indikator kalau mobil mau oversteer tidak bisa dirasakan di simulator. “Aku pikir akan lebih mudah daripada di simulator. Gejala oversteer awal sangat sulit dirasakan di simulator, yaitu perasaan awal yang dirasakan lewat punggung saat duduk di mobil balap. Aku pikir lebih mudah pada kenyataannya, tapi kami akan menemukan jawabnya. Pada tikungan kecepatan tinggi, kamu tidak pakai tenaga cukup lama sementara kita enggak bisa menurunkan tenaganya. Harus tunggu dulu sepanjang waktunya. Enggak seperti sekarang (musim ini, Red) dengan downforce besar tapi torsi kecil sehingga bisa gas pol, bahkan kalau kelebihan sedikit bisa diteruskan saja understeer agak keluar sirkuit. Tapi dengan mobil 2014, kalau gas pol misalnya seperti di tikungan 3 di Barcelona, enggak akan bisa mulus, seketika akan kehilangan kontrol belakang karena begitu besarnya torsi. Bukan masalah keseimbangan sih, hanya saja kami tak pernah punya torsi sebanyak itu.”

“Aku pikir enggak akan menyenangkan lagi mengemudi. Kami akan berjuang terus mencari cengkeraman ban setiap saat. Jadi, aku pikir hal itu tidak menyenangkan.”

McLaren memiliki salah satu simulator terbaik di Formula 1. Button percaya hal ini bisa menjadi keuntungan tersendiri, asal didukung wind tunnel yang menyediakan data akurat. Sehingga mirip dengan kondisi nyata.

“Memang sangat penting tapi juga harus pastikan semuanya terkait dengan benar dengan kenyataan dan semua hasil wind tunnel benar,” imbuhnya. “Kalau angka yang dimasukkan ke simulator salah, jadinya akan mengemudi mobil yang beda total dengan kenyataan dan jadinya tidak belajar seperti seharusnya. Agak sulit memang untuk tahu mana yang harus dipercaya.”

Kalau begitu, kita tunggu saja sampai mobilnya siap dan mengaspal! Apakah benar mudah spin karena kelebihan torsi sementara kurang downforce? Pastinya bakal seru karena dengan regulasi baru dan berbagai hitungan teknis baru, setiap tim punya siasat masing-masing. (otosport.co.id)