Motor kencang dan skill rider yang baik merupakan modal dasar untuk sukses balapan. Tapi di balap ketahanan, Suzuka 4 Hours, perlu juga strategi mumpuni. Apalagi untuk tim yang baru pertama kali berpartisipasi seperti Yamaha Racing Indonesia. Strategi tanding disiapkan sangat mendetail.
Dalam balap ketahanan ini, selama 4 jam tim mesti melahap trek sepanjang 5.8 km dalam putaran sebanyak mungkin. Salah satu strategi kuncinya ada di pit stop untuk pergantian pembalap dan pengisian bahan bakar.
"Tiap pembalap kita targetkan untuk masuk tiap 20 lap, refueling dan ganti rider. Perhitungan kita ini cukup ideal untuk bisa tetap sebanyak mungkin mencatat lap," kata Kadek Suma, Team Manager Yamaha Racing Indonesia.
Bagi rider, putaran ini juga cukup ideal untuk stamina mereka. "Ini tantangan di balap endurance, harus tetap stabil mencatat lap time sementara stamina sudah turun. Pasti nambah waktunya, tapi jangan terlalu banyak lah," bilang Emanuel Pratna, rider tim Yamaha Racing Indonesia usai sesi latihan pertama di Sirkuit Suzuka (24/7).
Tak hanya bagi rider, ini tim mekanik pun menghadapi tantangan tak mudah. Mereka mesti bisa refueling, mengecek motor sampai ganti rider dalam target waktu tim, kurang dari 15 detik.
"Karena itu balap endurance itu tidak bisa menggantungkan pada pembalap saja. Tapi juga mekanik, ada proses perlu ganti pembalap, refueling. Endurance race itu kerja tim, ini bagian dari menambah pengalaman buat pembalap dan mekanik indo," bilang Shinici Nakatomi, pembalap World SuperSport dari Tim RC Koshein, team advisor dan pelatih rider tim Yamaha Racing Indonesia. (otosport.co.id)
Dalam balap ketahanan ini, selama 4 jam tim mesti melahap trek sepanjang 5.8 km dalam putaran sebanyak mungkin. Salah satu strategi kuncinya ada di pit stop untuk pergantian pembalap dan pengisian bahan bakar.
"Tiap pembalap kita targetkan untuk masuk tiap 20 lap, refueling dan ganti rider. Perhitungan kita ini cukup ideal untuk bisa tetap sebanyak mungkin mencatat lap," kata Kadek Suma, Team Manager Yamaha Racing Indonesia.
Bagi rider, putaran ini juga cukup ideal untuk stamina mereka. "Ini tantangan di balap endurance, harus tetap stabil mencatat lap time sementara stamina sudah turun. Pasti nambah waktunya, tapi jangan terlalu banyak lah," bilang Emanuel Pratna, rider tim Yamaha Racing Indonesia usai sesi latihan pertama di Sirkuit Suzuka (24/7).
Tak hanya bagi rider, ini tim mekanik pun menghadapi tantangan tak mudah. Mereka mesti bisa refueling, mengecek motor sampai ganti rider dalam target waktu tim, kurang dari 15 detik.
"Karena itu balap endurance itu tidak bisa menggantungkan pada pembalap saja. Tapi juga mekanik, ada proses perlu ganti pembalap, refueling. Endurance race itu kerja tim, ini bagian dari menambah pengalaman buat pembalap dan mekanik indo," bilang Shinici Nakatomi, pembalap World SuperSport dari Tim RC Koshein, team advisor dan pelatih rider tim Yamaha Racing Indonesia. (otosport.co.id)