Dimulai dengan putaran mesin relatif tinggi pada hari pertama. Lantas Ubang mengalami penggantian gardan dan girboks menjelang SS 14. Dengan penggantian ini, ia bisa memangkas waktu dan naik ke pisisi 9, 7 dan 6 sampai SS16.
Menjelang 6 SS terakhir, semangat menyelimuti Ubang dan navigator Nicola Arena. “Bersemangat karena bisa lebih maksimal untuk mempelajari banyak hal. Kalau kecepatannya tak mendukung tentu tak banyak yang bisa dipetik jadi pengalaman. Untuk kejuaraannya sendiri, sangat tipis kemungkinan bisa naik beberapa posisi. Masuk 10 Besar saja sudah bagus, berarti ada tambahan poin. Itu yang diharap dalam enam SS terakhir,†ujar Ubang sebelum start SS17 pada Minggu pagi waktu setempat atau siang WIB.
Alhasil, usai SS 17, Ubang memastikan diri berada pada 10 besar perolehan waktu sementara. Posisi ini pun bertahan hingga garis finish di Great Orme, North Wales, Inggris.
“Memang begitulah reli, benar-benar melatih mental dan cara berpikir. Dalam kondisi fisik yang melelahkan, pikiran harus tetap terjaga dari detik ke detik. Sedikit saja salah, akibatnya fatal. Jadi, berbagai kendala teknis sejak awal lomba sama sekali tak membuat kami putus asa. Justru banyak hal baru yang saya temukan. Hasil akhir memang tak sesuai harapan maupun prediksi banyak orang, tapi mencapai finish di seri penutup ini adalah pengalaman yang sangat bagus,†papar Ubang.
Kelas WRC2 putaran terakhir ini dimenangi pereli tuan rumah Elvyn Evans yang memimpin sejak awal, tanpa sekalipun tergoyahkan. Podium lainnya diisi J. Ketomaa (Finlandia) dan M. Higgins (Inggris). Namun, sukses mereka sama sekali tak mempengaruhi papan atas kejuaraan dunia WRC2 2013. Juara dunianya adalah Robert Kubica (Polandia/poin 143), urutan dua sampai lima ditempati Ahmad Al-Kuwari (Qatar/118), Yuri Protasov (Ukraina/83), Nicholas Fuchs (Peru/80), dan Yazeed Al-Rajhi (Arab Saudi/73).
Ubang sendiri dengan poin 13 berada di peringkat 24 dari 35 pereli yang memiliki poin WRC2. Secara peringkat memang turun drastis dari prestasi musim 2012 yang 5 Besar FIA PWRC (Production World Rally Championship).
Namun, regulasi dan level kompetisi WRC2 yang sangat tipis bedanya dengan WRC, perjuangan Ubang cukup istimewa. Memasuki musim pertamanya di WRC2, manajemen Bosowa Fastron Rally Team (BFRT) pun tak mematok target tertentu selain menimba pengalaman sebanyak-banyaknya untuk bekal di kompetisi tahun depan. (otosport.co.id)