Akibatnya, Subhan tidak maksimal mencoba mobil karena proses evakuasi truk cukup lama. “Secara teknis sih tak ada pengaruhnya. Hanya saja persiapan di dalam kokpit yang kurang maksimal padahal besok sudah masuk sesi recce (survey),” kata kontestan regular kelas WRC2 itu.
Pengetesan pun langsung difokuskan pada lampu penerang pada Ford Fiesta R5 andalannya, karena pada hari Kamis akan diawali dengan SS malam dengan dihiasi kabut khas Wales. Jarak pandang dilaporkan sekitar 8 meter saja. “Cahaya lampu yang menyinari kabut ternyata kurang bisa menembus tebalnya kabut tersebut. Itu tantangan tersendiri. Banyak cara mengatasinya, salah satunya adalah menambahkan pelapis warna kuning pada lampu. Itu lebih bisa menembus kabut dibandingkan sinar putih dari LED,” ujar Ubang.
Sebenarnya Ubang, sapaan karibnya sudah cukup akrab dengan kondisi Inggris. Saat kuliah, ia sempat mencicipi treknya. “Tapi, sebagian besar rutenya sudah berubah. Waktu itu pun hujan sangat lebat sehingga sangat menyulitkan karena lintasannya gravel,” ujarnya.
Dengan bekal posisi 4 pada Reli Spanyol lalu, Subhan punya potensi merangsek ke posisi podium di Inggris. ““Saya semakin paham dengan karakter mobil dan hasil di Spanyol menjadi penyemangat ke seri penutup ini. Semoga hasilnya juga baik, dan yang bisa kami janjikan adalah berjuang semaksimal mungkin,” tandasnya.
Selamat berjuang, Ubang! (otosport.co.id)