Masalah yang ia alami sebenarnya bermula sejak di SS ketiga dimana Ogier mengalami kerusakan suspensi mobilnya bagian depan. Meski berhasil memperbaikinya, namun perbaikan tersebut tidak bisa bertahan hingga ke pusat servis. Sehingga nasib buruknya di WRC Jerman tak bisa terhindarkan.
“Insiden yang terjadi di awal leg kedua, adalah preseden buruk bagi kami. Di SS3 saya melindas bagian trek yang basah ketika melakukan pengereman. Sehingga menghempas beberapa bagian tumpukan pasir di tepi jalan. Sempat kehilangan waktu tercepat selama 2 menit, namun kami terus mencoba untuk bisa melanjutkan balapan. Tapi mobil sudah tidak bisa dikendarai,” sesal Ogier.
“Saya jadi merasa bersalah pada tim, lantaran ini adalah laga kandang mereka. Tapi masih ada kesempatan untuk mengumpulkan poin di Power Stage. Semoga bisa berguna untuk mempelajari karakter sirkuit aspal sebagai bekal berlaga di WRC Perancis nanti,” optimisnya. (otosport.co.id)