Meski tak semarak balap touring, slalom, drifting, sprint reli, off-road maupun balap lain, ternyata gokart menjadi incaran tersendiri bagi beberapa pembalap pemula. Pasalnya, cabang olahraga bermotor ini diyakini sebagai modal utama untuk menuju tingkat lebih tinggi atau menuju ajang balap lain.
Seperti halnya yang dilakoni Muhhammad Farizi. Lantaran sudah mulai jenuh di balap jetski, pria usia 18 tahun ini mulai beralih menggeluti gokart karena pengin mencoba hal baru dan tantangan baru.
Modal Dasar
"Kenapa saya pilih gokart dan enggak ke balap mobil atau yang lainnya? Karena menurut informasi, gokart merupakan modal dasar balap apapun, khususnya mobil," tutur remaja yang akhir tahun lalu berhasil menyandang gelar juara umum jetski.
Soal latihan, pria yang sudah berkecimpung di jetski sejak 5 tahun lalu ini, mengungkapkan baru sekali latihan mengendarai gokart. Juga mengaku sedikit kagok dan kesulitan karena masih adaptasi.
Senada dengan Farizi, Gerhard Lukita, pegokart yang tahun lalu di bawah bendera Forza Junior RT, mengaku tahun ini akan turun di balap turing. Hal ini dilakukan selain karena mengikuti jejak ayahnya, Jimmy Lukita, juga karena hobi dan merasa sudah mampu turun di balap mobil.
"Rencananya akan ikut di gelaran ISOM, khusunya kelas ETCC. Mengendarai mobil BMW. Tapi baru latihan sekali. Lepas gigi satu, mesin masih mati-mati," aku bocah usia 13 tahun yang turun gokart sejak 3 tahun lalu.
Menanggapi hal tersebut, Teuku Aswin Bahar, pembalap senior nasional dan internasioanl juga angkat bicara. "Gokart merupakan dasarnya dari balap mobil. Jadi kalau sudah menguasai basic gokart seperti teknik ngerem, nikung dan skill lainnya, akan lebih mudah saat membesut mobil," tutur pria yang sekarang sibuk sebagai pelatih gokart di daerah Kelapa Gading, Jakut. (otosport.co.id)