Buat Subhan dan Rizal, hasil di EBRC ini jelas sangat vital. Sesuai ketentuan PP IMI (Ikatan Motor Indonesia), hanya tiga hasil terbaik yang dihitung dari empat putaran. Karenanya, peluang keduanya bisa dibilang sama besar menjadi juara nasional tahun ini.
“Bagaimana pun hitung-hitungannya, sebagai atlet tentu wajib buat saya untuk berjuang mencari hasil terbaik di setiap event. Bicara target, pastinya kami ingin kembali jadi juara. Untuk itu tak ada cara lain kecuali bertarung menjadi yang terbaik di seri akhir ini,” tegas Subhan yang didampingi navigator setianya, Hade Mboi, yang juga memimpin perolehan poin sementara di klasemen navigator nasional.
Guna memaksimalkan persiapan, manajemen Bosowa Rally Team pun mendatangkan Dave McShane, Direktur Racetorque Engineering Australia, ke Balikpapan untuk mempermak Evo X yang digunakan Ubang. Dave adalah mekanik yang selama ini mempersiapkan Evo X yang dipacu Subhan di ajang PWRC. Meski sama-sama Evo X yang teknologinya sudah tinggi, spesifikasi mobil yang dipakai di EBRC sama sekali beda dengan yang di PWRC.
“Dave hanya berusaha membuat mobil ini seperti yang kami pakai di PWRC karena saya sudah sangat akrab dengan speknya. Tak mungkin membuatnya persis sama karena banyak perbedaan. Bagian yang disentuh hanyalah sistem elektroniknya agar lebih mudah mengontrol kendaraan,” jelasnya.
Ia optimis mampu meraih hasil terbaik meski dampak kelelahan pasca Rally Spanyol masih tersisa. Efek itu bisa terkurangi karena ia benar-benar menyukai trek yang disuguhkan EBRC dan yakin akan menikmati berbagai tantangan yang ada.
“Hal yang paling susah mungkin di SS1 dan 4 di Gunung Harang Sejahtera, benar-benar tricky. Tapi, kami sudah buat pacenote khusus di SS ini dan mudah-mudahan hasilnya seperti yang diharapkan,” tutup Subhan yang musim ini mengakhiri PWRC dengan posisi 5 Besar. (otosport.co.id)