Indonesia Super Production, Seri 2 SX2 Menggusur G3

billy - Sabtu, 2 Juni 2012 | 16:15 WIB

(billy - )


Regulasi baru soal ban di kelas kejurnas Indonesian Super Production (ISP) pada gelaran ISOM (Indonesian Series Of Motorsport) 2012 putaran ke 2 minggu lalu (27/05), bikin balap lebih seru dan kompetitif.

Tim yang tidak disponsori oleh pabrikan ban, bisa memilih ban yang paling cocok, sesuai hasil riset masing-masing. Hal ini juga karena kabar peraturan barunya sudah sampai ke tim, sejak 2 minggu sebelum balap berlangsung. Beda dengan seri pertama, lantaran pengumumannya sangat mepet dengan waktu balap, sehingga beberapa tim tidak sempat riset ban.

"Regulasinya juga open tire, seperti seri lalu. Yakni harus ban-ban produksi lokal yang dipasarkan di Indonesia dan sudah ber-SNI. Kalau seri pertama kemarin, speknya lebih untuk ban harian, tapi kali ini sudah spek racing," ujar Taqwa Suryo Swasono, tuner Honda Bandung Racing Team (HBC).

Masih ujar pria akrab disapa Taqwa, "Seri lalu spek tertinggi untuk ban GT Radial yaitu Champiro HPX, kali ini Champiro SX2. Lalu untuk merek Achilles spek tertingginya ATR Sport, sekarang bisa mengandalkan tipe 123. Sedangkan untuk Bridgestone spek tertingginya masih G3".

Meski regulasi ban sudah diketahu jauh-jauh hari, namun masing-masing tim masih menunggu satu kabar lagi, yakni harus pakai ban baru atau boleh bekas. "Hari kamis sebelum balap, baru diumumkan. Untuk kualifikasi dan balap, ban depan wajib baru, sedangkan untuk belakang bebas. Boleh baru maupun bekas," imbuh Taqwa.
"Seri pertama saya pakai GT Radial tipe HPX sesuai regulasi, karena kita memang disponsori oleh GT Radial. Nah setelah ada perubahan regulasi, saya pakai Champiro SX2, hasilnya beda banget. Lebih ngegrip dan enggak licin dibanding sebelumnya," ujar Fitra Eri, pembalap dari tim HBC.

Masih ujar pria yang berhasil sabet podium pertama pada seri ke 2 ini, "HPX sendiri merupakan ban teknologi 5 tahun lalu, namun berhasil membawa saya finish urutan ke 4. Hal ini membuktikan bahwa ban produk dalam negeri enggak kalah dengan produk luar".

Tak hanya Fitra, beberapa tim yang tidak disponsori oleh pabrikan yang sebelumnya mengandalkan merek lain pada seri perdana, di seri ke 2 ini juga beralih menggunakan ban GT Radial tipe Champiro SX2.

"Seri lalu saya memang mengandalkan Bridgestone G3, namun kali ini pakai SX2, karena hasil risetnya memang lebih bagus. Timnya Alvin Bahar (Honda Racing Indonesia), sekarang juga pakai SX2. Kecuali kalau hujan turun serta trek basah, saya tetap mengandalkan G3," ungkap Roy Haryanto, pembalap HSC Gandasari OWS yang finish diurutan 6.

Hal senada juga diungkapkan Renaldo P Koesoemo, rekan satu tim Roy, "Dengan regulasi ban baru ini, persaingan semakin ketat dan seru. Enggak ada yang merasa diuntungkan maupun dirugikan," imbuh pembalap yang berhasil sebagai runner-up.

Begitu pula dengan Bilal Handiyanto, pembalap dari tim B2T Racing. "Seri pertama saya pakai G3, namun setelah beberapa tim lain mencoba SX2 dan hasilnya lebih bagus, akhirnya saya ganti pakai SX2. Meski awalnya gambling, tapi hasilnya memang lebih bagus," aku pembalap dengan nomor start 13 ini, yang sayangnya enggak finish lantaran tunggangannya mengalami masalah.  (otosport.co.id)

Hasil Lomba
Master
1. Fitra Eri
2. Renaldo P K
3. Haridarma M

Rising Star
1. Rudi S
2. Wilson W
3. Finsa N

Promotion
1. Andrew H
2. David K
3. M Fachry