Honda Supra X125 PGM-FI, Cangkok Injeksi Juara di Kenjeran!

billy - Rabu, 10 Oktober 2012 | 13:14 WIB

(billy - )


Kelihatan deh hasil riset Honda Supra X125 PGM-FI milik tim Astra Racing Team (ART), Jakarta. Di seri IV, IndoPrix 2012, Denny Triyugo Laksono sanggup mengunci podium tertinggi di sirkuit Kenjeran, Surabaya, beberapa minggu lalu. Kuncinya ada di cangkokan perangkat injeksi dan ECU.

“Pakai ECU Vortex yang aslinya untuk Honda CBR 250R. Tinggal disesuaikan spesifikasi mesin Supra X125 PGM-FI,” beber Benny Djati Utomo, pemilik tim dan engineer ART.

ECU Vortex yang dimaksud masuk ke dalam jenis ECU stand alone. Golongan ECU ada yang bisa diprogram sesuai spesifikasi mesin. ECU ini enggak perlu pakai piggyback. Iyalah masa ECU programmable masih pakai piggyback. Ngawur!

Terus, sori brother, Vortex untuk CBR 250R memang khusus dipesan ART yang sebenarnya untuk CBR 250R milik tim ART. “Awalnya dipakai balapan ada problem. Udara yang masuk sebelum ke throttle body membuat mesin enggak stabil. Jadinya, seperti telat suplai campuran bensin-udara,” timpal Ade Rahmat, tunner injeksi dari ART.

Kata Ade, awalnya sensor yang dipasang sebelum katup kupu-kupu di throtle body diset variatif lewat komputer. Karena itulah, problem muncul. Setiap perubahan tekanan udara, seperti di pinggiran pantai atau dataran tinggi akan membuat perubahan campuran bensin dan udara.

Tekanan udara yang berubah dan tidak stabil akan mempengaruhi reaksi ECU berapa banyak injektor harus memuntahkan bahan bakar.

“Akhirnya, saya set flat. Saya bikin o supaya enggak sensitif dengan perubahan tekanan udara. Diprogram ulang lagi lewat komputer,” urai Ade.

Paling sip modifikasi yang dilakukan ketika Ade memilih throttle body dan injector. Mekanik harus melacak sendiri throttle body yang sesuai regulasi.

Perangkat throttle body yang dipakai bermerek Mikuni. Ukuran venturinya 28 mm. Silakan cek motor injeksi mana asli pabrik yang menggunakan throttle body Mikuni 28. “Jangan disebutin ah motor apa. Pokoknya disesuaikan dengan aturan teknik maksimal diameter venturi untuk kelas IP1,” beber Ade.

Throttle body Mikuni 28 dikawinkan dengan injektor punya CBR 250R. Kelebihannya sih jelas. Penyemprot bahan bakar CBR 250R pasti punya daya sembur yang lebih besar dan cepat dibanding injektor asli bawaan Supra X125 PGM-FI.

“Kayaknya untuk saat ini injektor CBR 250R sudah pas,” tutup Ade yang bermarkas di Bambu Apus, Jakarta Timur.Se­belumnya pernah dicoba Wawan Hermawan di OMR Honda. Seperti di Kemayoran beberapa waktu lalu. Race 1 belum mak­simal dan race 2 kecelakaan. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan: IRC 90/80 - 17
Ban belakang: IRC 90/80 - 17
Pelek depan: TDR 1,40 x 17
Pelek belakang: TDR 1,60 x 17