Meski mini, tapi Alberto Augustino ingin Kawasaki KSR 110 miliknya punya power yang maxi alias maksimal. Itu permintaan pria yang tinggal di daerah Gayung Sari, Surabaya, Jawa Timur ke salah satu temannya.
“Katanya dia ingin motor ini bisa membawa lari dirinya yang punya bobot tubuh 80 kg. Tapi, larinya kayak motor balap. Makanya, aku kasih spek MP1 (Bebek 4-Tak Tune Up 125 cc; red),” ujar Yosi Novianto, pemilik MP2 Speedshop yang diminta Alberto buat racik pacuan mini bergenre Supermoto itu.
Yosi yang juga sohib karib Alberto melakukan proses bore up. Awalnya, sang pemilik ingin bore up hingga sentuh 150 cc. Tapi, doi sarankan agar bertahap. Maksute, jajal dulu bore up 130 cc. Jika dirasa masih kurang, baru dibore up lagi.
"Soalnya motor ini juga dipakai buat harian oleh Alberto. Keliling Surabaya untuk dagang juga, meski dia punya speedshop buat Kawasaki Ninja 250 dan moge,” jelas pria yang workshop-nya di Jl. Cempaka, No. 4 Blitar, Jawa Timur itu.
Demi kejar spek 130 cc, maka piston milik Kawasaki Athlete diameter 57 mm pun dipakai. Piston ini, oversize 100 dari piston standar bebek Kawasaki 125 cc itu. Lewat part ini, kini isi silinder KSR yang sebelumnya main di 115,2 cc pun beranjak jadi 129,5 cc. Aplikasi piston dari FIM Piston, dome part penggebuk ruang bakar itu dibikin jadi 2 mm.
Karena pergantian piston yang besar, klep ikut disesuaikan. Untuk itu, Yosi mengandalkan klep dari Kawasaki KLX 250. “Klep ini lebih kuat ketimbang klep CBR 250. Diameter batangnya juga 4,5 mm. Jadi, enggak terlalu berat,” sembari bilang rasio kompresi bermain di 12,5 : 1.
Toh diameter payung klep yang aslinya 33,5 mm (in) dan 28,3 mm (ex) dikecilkan lagi. Kini, buat klep isap dibuat jadi 28 mm dan 24 mm klep buang. Noken as buat klep in dan ex, digerus hingga timbulkan durasi 265º.
"Untuk lift klep, sengaja tidak dibuat terlalu tinggi. Tapi, cukup dipatok di 8,2 mm aja. Itu buat klep isap dan buang,” timpal pria 32 tahun ini. Klep juga dikombinasi pakai per klep merek Gold dari Amerika Serikat.
Menurut Yosi, per ini sudah keras. Tapi, anehnya masih minta lebih keras. “Aslinya tinggi ulir 34 mm. Tapi, diganjal lagi pakai ring 1 mm. Kalau gak diganjal, di rpm tengah kayak mbrebet. Setelah diganjal, teriak power sempurna,” tutupnya sembari bilang karburator pakai Keihin PWK 28 mm Sudco.
Gas pol deh! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Gas spontan : Yamaha YZ 125
Rantai : Faito
Per kopling : Variasi Thailand
Knalpot : MP2 Stainless Steel
MP2 Speedshoop : 0819-37700088
“Katanya dia ingin motor ini bisa membawa lari dirinya yang punya bobot tubuh 80 kg. Tapi, larinya kayak motor balap. Makanya, aku kasih spek MP1 (Bebek 4-Tak Tune Up 125 cc; red),” ujar Yosi Novianto, pemilik MP2 Speedshop yang diminta Alberto buat racik pacuan mini bergenre Supermoto itu.
Yosi yang juga sohib karib Alberto melakukan proses bore up. Awalnya, sang pemilik ingin bore up hingga sentuh 150 cc. Tapi, doi sarankan agar bertahap. Maksute, jajal dulu bore up 130 cc. Jika dirasa masih kurang, baru dibore up lagi.
"Soalnya motor ini juga dipakai buat harian oleh Alberto. Keliling Surabaya untuk dagang juga, meski dia punya speedshop buat Kawasaki Ninja 250 dan moge,” jelas pria yang workshop-nya di Jl. Cempaka, No. 4 Blitar, Jawa Timur itu.
Demi kejar spek 130 cc, maka piston milik Kawasaki Athlete diameter 57 mm pun dipakai. Piston ini, oversize 100 dari piston standar bebek Kawasaki 125 cc itu. Lewat part ini, kini isi silinder KSR yang sebelumnya main di 115,2 cc pun beranjak jadi 129,5 cc. Aplikasi piston dari FIM Piston, dome part penggebuk ruang bakar itu dibikin jadi 2 mm.
Toh diameter payung klep yang aslinya 33,5 mm (in) dan 28,3 mm (ex) dikecilkan lagi. Kini, buat klep isap dibuat jadi 28 mm dan 24 mm klep buang. Noken as buat klep in dan ex, digerus hingga timbulkan durasi 265º.
"Untuk lift klep, sengaja tidak dibuat terlalu tinggi. Tapi, cukup dipatok di 8,2 mm aja. Itu buat klep isap dan buang,” timpal pria 32 tahun ini. Klep juga dikombinasi pakai per klep merek Gold dari Amerika Serikat.
Menurut Yosi, per ini sudah keras. Tapi, anehnya masih minta lebih keras. “Aslinya tinggi ulir 34 mm. Tapi, diganjal lagi pakai ring 1 mm. Kalau gak diganjal, di rpm tengah kayak mbrebet. Setelah diganjal, teriak power sempurna,” tutupnya sembari bilang karburator pakai Keihin PWK 28 mm Sudco.
Gas pol deh! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Gas spontan : Yamaha YZ 125
Rantai : Faito
Per kopling : Variasi Thailand
Knalpot : MP2 Stainless Steel
MP2 Speedshoop : 0819-37700088