Memanfaatkan part ori
Motor milik Bro Edvin Goodness ini terbilang istimewa, seperti sebuah kenangan romantika era kejayaan balap tahun 40-an. Itu berkat ketemu Rudi ‘The Lucky Boy’ Sudjono, builder Flying Piston. Rudi penganut traditional choppers berkonsep ridiable.
Kisah customizing motor ini juga menarik. Awalnya dimodifikasi chopper simpel, hardtail dan tangki kecil. ”Ownernya ingin diubah jadi desain sport jadul untuk keperluan balap. Untuk persiapan balap motor jadul seri ketiga di Subang yang dibuat Bikers Brotherhood MC. Digelar enggak lama lagi,” sebut Rudi.
Saat berbincang mengenai konsep ini, owner dan builder sepakat sudah sepakat. Yaitu untuk menjadikannya mendekati bentuk dasar T100 tapi lebih bernuansa sport.
“Pemilik juga enggak mau membuat motornya jadi standar asli sesuai bentuk pabrik. Ada langkah modifikasi tapi sangat minimalis. Jadilah bentuk kayak begini,” tambah Rudi lagi.
Setang rendah ala sport jadul
Dari pertimbangan inilah sasis hardtail enggak diganggu gugat. Mereka tinggal mencari bentukan ideal untuk motor ala balap betulan.
Roda-roda jadi tilikan perhatian awal dengan mengganti ban depan-belakang. Untuk ban buritan pakai ukuran 4,50x19 dan depan Avon 3,25X19 inci. Makin afdal, knalpot dipakai klasik punya, gaya megaphone pipe, istilah para customized di zaman itu.
Terus ke belakang, FPG merancang ulang desain sepatbor yang klasik juga. Enggak terlalu fulldressed, tapi memilih ukuran ¾ dari tampilan ban keseluruhan.
Terakhir, yang bisa dicatat dari jarahan ini adalah kemampuan FPG di soal efisiensinya memilih dan mendayagunakan part yang sudah ada. ”Motor ini terbilang simpel saja. Mulai dari sasis hardtailnya asli, terus kami juga pakai tangki original T100, memakai sok depan Jepang jadul dan rem-rem dari part moge buatan Jepang juga,” rinci Rudi.
Semoga menang di balapan Subang nanti. Good luck! (motorplus-online.com)
Kisah customizing motor ini juga menarik. Awalnya dimodifikasi chopper simpel, hardtail dan tangki kecil. ”Ownernya ingin diubah jadi desain sport jadul untuk keperluan balap. Untuk persiapan balap motor jadul seri ketiga di Subang yang dibuat Bikers Brotherhood MC. Digelar enggak lama lagi,” sebut Rudi.
Saat berbincang mengenai konsep ini, owner dan builder sepakat sudah sepakat. Yaitu untuk menjadikannya mendekati bentuk dasar T100 tapi lebih bernuansa sport.
“Pemilik juga enggak mau membuat motornya jadi standar asli sesuai bentuk pabrik. Ada langkah modifikasi tapi sangat minimalis. Jadilah bentuk kayak begini,” tambah Rudi lagi.
Setang rendah ala sport jadul
Roda-roda jadi tilikan perhatian awal dengan mengganti ban depan-belakang. Untuk ban buritan pakai ukuran 4,50x19 dan depan Avon 3,25X19 inci. Makin afdal, knalpot dipakai klasik punya, gaya megaphone pipe, istilah para customized di zaman itu.
Terus ke belakang, FPG merancang ulang desain sepatbor yang klasik juga. Enggak terlalu fulldressed, tapi memilih ukuran ¾ dari tampilan ban keseluruhan.
Terakhir, yang bisa dicatat dari jarahan ini adalah kemampuan FPG di soal efisiensinya memilih dan mendayagunakan part yang sudah ada. ”Motor ini terbilang simpel saja. Mulai dari sasis hardtailnya asli, terus kami juga pakai tangki original T100, memakai sok depan Jepang jadul dan rem-rem dari part moge buatan Jepang juga,” rinci Rudi.
Semoga menang di balapan Subang nanti. Good luck! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Mesin : 498 cc
Bore x stroke : 63 x 80 mm
Tenaga : 42 dk/7.200 rpm
Karbu : Amal MK 6
Ban belakang : CST
Ban depan : Avon
Mesin : 498 cc
Bore x stroke : 63 x 80 mm
Tenaga : 42 dk/7.200 rpm
Karbu : Amal MK 6
Ban belakang : CST
Ban depan : Avon