Yamaha V-Ixion, Te Sattee....

billy - Jumat, 17 Februari 2012 | 09:54 WIB

(billy - )


Gemar mantengin tayangan MotoGP, membuat Hashim terinspirasi untuk bikin pacuan bergaya motor balap prototype itu. Bermodal Yamaha V-ixion yang sejak 2007 sudah bersamanya, besutan tersebut langsung masuk dapur operasi modifikator.

“Sudah kepalang tanggung bro, soalnya aku suka banget tongkrongan motor di balap MotoGP. Makanya Yamaha V-ixion direlain buat dimodifikasi,” jelas juragan sate yang mangkal di Jl. Pondok Labu, Jakarta Selatan. Te satte...

Inspirasi ubahan ini mengikuti besutan tim Yamaha MotoGP musim 2011. Saat tim Yamaha merayakan kiprahnya 50 tahun di ajang MotoGP. “Mengandalkan livery atau grafis bodi kebesaran Yamaha yang berkelir putih dan merah yang turun saat berlaga di seri MotoGP di Jerman dan Amerika,” jelas Wardoyo, builder dari bengkel G2C di Gandul, Cinere, Depok.

Namun untuk paduan warnanya tidak dibuat sama persis dengan tim Yamaha di MotoGP. “Aku balik warna dasarnya, kalau aslinya di MotoGP berkelir putih pada Yamaha V-ixion justru kelir merah yang jadi warna dasarnya,” jelas Hashim yang memilih paduan kelir tersebut lantaran V-ixion miliknya pada STNK berkelir merah.

 
Model fairing lebih merunduk (kiri) - Knalpot mirip besutan MotoGP (kanan)
Tapi, logo sponsor yang menempel pada bodi tetap dibuat sama. Mengandalkan teknik stiker printing yang pengerjaannya lebih simpel. Untuk desain grafis pada areal bodi, langsung dipercayakan ke Portal Design yang biasa mengerjakan cutting stiker dan stiker printing. Spesialis stiker ini mangkal di Jl. Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Rangka V-ixion yang model deltabox sangat mendukung tampilan besutan Jorge Lorenzo dan Bens Spies. Makanya ubahan sasis fokus pada bagian sub frame yang dibentuk sedikit lebih tinggi dan ramping, menyesuaikan tongkrongan aslinya. Jadinya proses pengerjaan rangka tidak memakan waktu lama.

Sedangkan ubahan bodi mengandalkan pelat galvanis dengan ketebalan 0,8 mm. Untuk pembentukan pelat bodi menyesuaikan rangka V-ixion yang ramping, jadi desain bodi secara keseluruhan tidak terlalu gambot. “Motor masih dipakai buat aktivitas sehari-hari, makanya aku minta bentuk bodinya tidak terlalu besar,” lanjut Hashim yang berasal dari Madura.

Areal kaki-kaki masih menganut tampilan standar pada bagian sok depannya. Cuma bagian lengan ayun mengandalkan custom yang dibentuk menyerupai model yang dipakai Yamaha R6. “Lengan ayun asli masih dipakai namun dibentuk ulang dilapis model kondom dengan pelat besi," timpal Wardoyo lagi.

 
Lengan ayun kondom bergaya Yamaha R6
Bair tongkrongan lebih tegap layaknya besutan balap, areal roda wajib diberi sentuhan pelek yang dimensinya lebar. "Untuk peleknya mengandalkan produk after market lokal dari RGV, pakai ukuran lebar 3,5 inci buat belakang dan depan 2,5 inci," urai builder berambut ikal ini.

Paling sip model knalpotnya, tekukan dan desainnya benar-benar dibuat sama dengan besutan andalan tim Yamaha. Ini hasil kreasi G2C yang mengaplikasi pipa silencer tidak terlalu panjang. Mulai dari leher knalpot dan perutnya dibentuk mirip, namun tetap menyesuaikan karakter dapur pacu Yamaha V-ixion. “Lumayan suaranya masih oke seperti pipa buang bermerek,” senang Hashim.
(motorplus-online.com)

 DATA MODIFIKASI
Ban depan :  Swallow 110/70/17
Ban belakang :  Deli Tire 130/70/17
Knalpot :  G2C Custom Product
Footstep  :  Yoshimura
G2C :  021-46427753