Mengejar tarikan yahud dan mumpuni, perlu main bore up. Kapasitas silinder mesti dinaikkan lagi. “Piston asli diganti dengan milik Honda Tiger standar yang punya diameter 63,5 mm,” cuap Andika, tunner Rocket Speed dari Jl. Flamboyan, Perum GSI, belakang Polres Sumber, Cirebon.
Kelebihan dari piston milik Tiger ini serba tebal. Sehingga cukup kuat dan tahan lama. Cocok dipakai untuk menghemat kocek.
Karena untuk turun di kelas matic sampai dengan 200 cc, kalau hanya mengandalkan bore up masih kurang. Aksi naik stroke juga kudu dimainkan.
Untuk naik stroke, menggunakan pen stroke 3 mm produk Thailand. Jadi, total langkahnya mengalami kenaikan 6 mm. Setang piston juga kena ganti agar lebih kuat dari produk Thailand.
Jika stroke asli bawaan Nouvo-Z 57,9 mm tinggal ditambah 6 mm. Maka totalnya jadi 63,9 mm.
Jadi, kapasitas silindernya jika dihitung dengan rumus volume silinder akan ketemu 202,3 cc. Melewati kapasitas 200 cc. Melanggar regulasi nih. Kalau ikut balap resmi bisa kena diskualifikasi.
Tinggal diikuti suplai gas bakar yang besar. Untuk klep atau pengatur buka-tutup gas bakar, diambil yang berlogo EE 5 kemudian dicustom. Katup isap jadi 33 mm dan buang 28 mm. Sudah dihitung sesuai rumus dalam penggunaan klep.
Knalpot handmade dan karbu KOSO 33
Buka-tutup klep diatur ulang. Katanya menggunakan durasi 274 derajat untuk klep isap. Sedangkan klep buangnya membuka 281 derajat.Ubahan pun berlanjut pada sistem pengapian. Guna menghasilkan percikan api yang besar, diterapkan koil dari Yamaha YZ125. “Ditambah dengan pemasangan magnet dan CDI milik dari Yamaha Fino,” jelas Andi, panggilan beken mekanik Cerbon ini.
Hasilnya, dalam ajang trek lempeng balap resmi pun bisa diandalkan. Katanya pernah tembus 8,3 detik di kelas campuran. Bener nih bro? (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Pelek : Akront
Ban depan : Eat My Dust 45/90-17
Ban belakang : HUT 60/80-17
Cakram : DBS
Sok depan : Top Secret