Dioles bensol atau bensin
Paling utama tentu memilih ban yang digunakan lebih dulu. Paling krusial ban belakang karena power mesin disalurkan lewat cengkraman karet bundar bagian belakang ini. Jadi, memang benar diperlukan ban yang menggigit.
Menurut Miekeel Tjahjanto dari MC Racing, paling bagus untuk saat ini menggunakan ban IRC Eat My Dust. Ban yang dikeluarkan dari pabrikan IRC Thailand ini memang mahal. Tapi, hasilnya sangat paten karena bukan saja kembangnya yang bagus, tapi compound sangat lunak dan memang compund racing.
Pilihan kedua merek HUT atau Vee Rubber. Ini sih hampir setara ban drag lokal yang banyak di pasaran. Hanya kompon saja yang lunak, tapi belum termasuk compound racing. Makanya ban ini direkomendasikan oleh Miekeel hanya untuk dipakai untuk ban depan.
Untuk itu, buat ban belakang lebih bagus tetap gunakan IRC Eat My Dust. “Bagian yang menapak ke aspal juga benar-benar mendukung untuk mengurangi gejala selip,” jelas Miekeel yang endut dan berkacamata itu.
Namun bukan berarti menggunakan ban IRC Eat My Dust sudah langsung bisa start. Tetap harus butuh perlakukan khusus. Miekeel biasanya pasang tire warmer atau pemanas ban untuk menjaga suhu ban tetap stabil.
Selain itu, ketika mau race juga ada trik khusus yang mantap dilakukan. Permukaan ban yang menapak ke aspal dilumuri bensol. Maksudnya adalah agar karet jadi lunak dan lebih dari soft compound.
Namun supaya tidak licin yang bisa bikin catatan waktu molor, permukaan ban juga harus dibuat sedikit lebih panas. Caranya bisa dengan dibawa burn out. Baru deh bisa langsung start. Wussss... (motorplus-online.com)