Perawatan Aki Basah, Rutin Intip Volume Air Aki

billy - Senin, 6 Juni 2011 | 06:19 WIB

(billy - )

 
 Cek batas air pada tanda upper level dan lower level pada boks aki
Hampir semua motor baru sudah menggunakan aki MF (Maintenance Free) alias kering. Tapi, ada juga yang masih pakai tipe basah (konvensional). Masih menggunakan cairan elektrolit untuk membasahi elemen tiap sel.

Pengguna aki basah mesti rutin intip kondisi aki, terutama volume air dalam wadah aki. Biasanya sih yang dilihat atas air pada tanda upper level dan lower level pada boks aki. Juga kotoran pada terminal positif dan negatif.

“Pengecekan bisa dilakukan setiap 1 bulan dan dapat dilakukan pemilik motor itu sendiri. Sebab membiasakan volume air di dalam boks kurang, aki malah jadi gampang rusak dan harus ganti baru,” ujar M. Solihin alias Ikin, kepala Instruktur HMTC di Jl. Sisingamangaraja, Karangkajen No. 72, Jogja.

Dipertegas Ikin, air aki kurang berpotensi merusak struktur logam timbel pada setiap sel. Baik itu logam pada sel positif maupuan negatif. Sehingga aki tidak mampu menyimpan dan menampung arus setrum dari komponen pengisian yang biasa disebut kiprok.

Bukan hanya itu, air aki kurang juga membuat kadar asam sulfat pada cairan elektrolit lebih pekat. Alhasil, proses penyimpanan dan pemberian arus ke komponen kelistrikan pada motor, juga akan ikut terganggu.

“Makanya biasakan lihat batas air aki. Kalau air sudah ada di bawah batas upper level, segera lakukan penambahan air aki (botol biru) hingga batas paling atas. Kalau bisa jangan berlebihan agar proses sirkulasi udaranya juga tidak terganggu,” imbuh bapak yang bersedia dikontek lebih lanjut di nomor (0274) 9310068.

Setelah air aki sudah kembali ke posisi, masih kata Ikin, jangan lupa membersihkan tumpukan kotoran yang disebabkan oksidasi di terminal aki positif dan negatif.  (motorplus-online.com)