Salim/Otomotifnet
Ilustrasi. Ini pilihan businya, ada NGK dan Denso
Salim/Otomotifnet
Ilustrasi. Ini pilihan businya, ada NGK dan Denso
Ada ungkapan, busi tak perlu diganti. Gosok ujung elektroda dengan ampelas, lalu rapatkan kaki sesuai standar, pasti oke lagi!
"Pada beberapa kasus, cara ini masih bisa dilakukan. Terutama kalau lagi bokek. Tapi, sejatinya, busi harus diganti secara berkala. Misalnya tiap 5.000 kilometer. Sebab, kelamaan, selain elektroda habis, hambatannya juga makin tinggi," jelas Dodi Herdianto, manajer marketing PT Denso Sales Indonesia.
Busi sudah tidak baik ditandai dengan mesin mbrebet. Susah dihidupkan. Karena pembakarannya sudah tidak lagi sempurna.
Jika ganti, meski merek beda, speknya kudu sama. Perhatikan rentang panas dan ukuran derat. "Juga perhatikan apakah ada kode 'R'. Sebab ini tandanya busi dengan resistor. Jika beda, pengapian tidak sempurna," tegas Dodi.
Gantilah busi saat mesin dingin. Lalu, memuntirnya jangan terlalu keras. Sebab, setelah panas, ring busi mengikat sendiri dengan mesin. Lalu silakan kencangkan lagi sedikit.
"Pada beberapa kasus, cara ini masih bisa dilakukan. Terutama kalau lagi bokek. Tapi, sejatinya, busi harus diganti secara berkala. Misalnya tiap 5.000 kilometer. Sebab, kelamaan, selain elektroda habis, hambatannya juga makin tinggi," jelas Dodi Herdianto, manajer marketing PT Denso Sales Indonesia.
Busi sudah tidak baik ditandai dengan mesin mbrebet. Susah dihidupkan. Karena pembakarannya sudah tidak lagi sempurna.
Jika ganti, meski merek beda, speknya kudu sama. Perhatikan rentang panas dan ukuran derat. "Juga perhatikan apakah ada kode 'R'. Sebab ini tandanya busi dengan resistor. Jika beda, pengapian tidak sempurna," tegas Dodi.
Gantilah busi saat mesin dingin. Lalu, memuntirnya jangan terlalu keras. Sebab, setelah panas, ring busi mengikat sendiri dengan mesin. Lalu silakan kencangkan lagi sedikit.