Gejalanya, mbrebet di rpm tengah ke atas atau pas mesin mulai digeber
Sedang jika langsam normal, tapi mbrebet di rpm tengah ke atas atau mesin suka mati sendiri pas suhunya mulai panas, itu bisa dari pengapian. Anehnya, begitu mulai dingin mesin motor dapat dihidupkan lagi.
“Penyebabnya bisa dari sepul, regulator, CDI atau koil yang kamampuannya menurun. Sehingga percikan api tidak tepat dan kurang besar untuk meledakan gas bakar. Makanya mesti periksa satu-satu,” ujar Wasbari instruktur kursus mekanik Hartomo Mechanical Training Centre (HMTC) Jakarta.
Namun untuk melacak komponen pengapain tidak mudah. Sebab pemilik motor mesti paham karakter motor lantaran ada tunggangan yang gunakan pengapian AC atau DC, seperti yang terjadi motor bebek merek Yamaha Vega.
Mulai dari varian Vega-R diluncurkan hingga tipe sekarang yaitu Vega ZR, komponen pengapainnnya sudah alami perubahan. Vega-R usung pengapian AC (bolak-balik), sedang Vega-ZR pengapian DC (searah). Maka untuk melacak masalahnya pun berbeda.
“Untuk pengapin AC, pertama yang dicek sepul. Diukur avometer tegangannya kira-kira 14 volt. Kalau kiprok nggak ada masalah, CDI keluar setrum sekitar 300~400 volt ke koil sesuai timingnya. Tapi, kalau di bawah itu, artinya CDI mulai lemah dan bikin mesin mbrebet,” lanjut pria bertugas di Jl. Sawo Raya, No. 9A, Rawamangun, Jakarta Timur.
Lain hal Vega-ZR yang usung pengapian DC. Komponen yang mesti dicek pertama adalah aki. Kalau setrumnya tekor, rpm mesin tengah ke atas suka mbrebet.
“Tapi ada juga yang bisa hidup tanpa aki, namun dari hasil putaran sepul. Namun hal ini tidak disarankan. Sebab kalau tegangan nggak stabil, justru CDI-DC cepat rusak,” wanti Wasbari yang bisa ditelepon di nomor (021) 4891176. (motorplus-online.com)