|
OTOMOTIFNET - Sebelumnya sudah bahas soal tata cara dalam melakukan pengecekan suara-suara abnormal pada mesin. Sekarang akan dilanjutkan dengan mencoba menganalisa sumber suara serta memastikan komponen mana yang bermasalah.
Namun sebelumnya kata Endro Sutarno yang menjabat instuktur di Astra Honda Traning Center (AHTC), “Sebelum diagnosa suara dilakukan, periksa ketinggian oli mesin.
Pastikan volume oli berada dalam batas yang dianjurkan dalam posisi motor diparkir pakai standar tengah. Volume oli bisa dilihat pada oil level gauge atau dipstiknya,” wanti Endro.
Selain itu, mesin yang diperiksa harus dalam keadaan hidup dan sudah mencapai suhu kerja mesin (panas). Kecuali bunyi yang dikeluhkan terjadi pada saat mesin dalam keadaan dingin. Jika semua itu sudah terpenuhi, baru deh segera jalankan diagnosa suara abnormal pada mesin.
Penganalisaan suara bisa langsung dilakukan pada bagian mesin yang dikeluhkan muncul bunyi aneh. Misalnya pada bagian kepala silinder, blok silinder, bak kopling, crank case dan sebagainya. Arahkan stetoskop pada semua permukaan bagian mesin yang dicurigai ada muncul suara abnormal, sampai didapat bunyi yang paling keras.
“Biasanya bunyinya nyaring atau treble yang keras. Kalau ngebas berarti bukan di bagian itu. Karena bisa jadi itu suara dari bagian lain. Mesti periksa lagi bagian demi bagian sampai didapat suara treble yang paling keras,” bilang Endro. Baru deh setelah didapat permukaan mesin sebelah mana yang memperdengarkan suara abnormal paling kencang, akan bisa dianalisa komponen apa yang ada di balik bagian mesin tersebut.
Makanya untuk itu bisa menerapkan ilmu engine sound ini, seperti yang sudah disebutkan di edisi silam si pemeriksa minimal harus paham soal mesin dan tau persis keberadaan komponen di dalamnya. Nah, kalau di AHTC metode pemeriksaan dalam kurikulum engine sound, diklasifikasikan pada beberapa bagian.
Antara lain misalnya untuk bagian kepala silinder dinamai valve operating system sound yang meliputi pengecekan suara pelatuk klep atau klepnya sendiri, suara rantai kem maupun internal head sound. Lalu ada pula piston system sound yang meliputi penganalisaan suara abnormal pada piston dan ringnya.
Ada juga crank system sound yang terdiri dari pemeriksaan suara putaran kruk as, setang seher hingga balancer-nya. Bahkan hingga drive line system sound (bagian mesin kanan yang meliputi primary drive, komponen kopling, mission gear sound), resonance sound (crank case sound, cover sound, fin sound) serta auxiliary machine sound (pompa oli, pompa radiator, sistem starter dan lain sebagainya).
“Untuk dapat menganalisa suara abnormal dengan tepat sasaran, kami coba merusakkan sedikit komponen-komponen dalam mesin. Misalnya piston dibaretin permukaan dindingnya, termasuk permukaan liner dan sebagainya. Jadi nantinya tidak asal tebak. Karena siswa (mekanik Honda) yang kami ajarkan sudah tau bila suatu komponen aus atau bermasalah, bunyinya seperti apa,” terang Endro.
Wah, boleh juga tuh ilmu!