Kawasaki New Ninja 250 hadir dengan versi ABS (Anti-Lock Braking System). “Pengembangan ini dilakukan dari beragam motor besar Kawasaki. Seperti Kawasaki ZX 1400F. Tapi, dimensinya dibuat lebih kompak,” ungkap Freddyanto Basuki, Manajer Marketing dan Promosi PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).
Misalnya, ABS modulator. Jika dibandingkan dengan milik ZX 1400, dimensinya jauh berbeda. Di modulator lama punya bobot 1.416 gram, maka di New Ninja ini hanya 631 gram. Volume minyak rem yang di modul lama sekitar 1.363 cc, tapi di modul sekarang hanya 453 cc.
"Sebenarnya sasis New Ninja menyesuaikan tempat letakan modul. Tepatnya di sasis tengah, di bawah tangki,” timpal Freddy sapaan akrab Freddyanto.
Karena menurut Freddy, mayoritas pengguna motor akan pakai rem depan dulu ketimbang rem belakang. Porsinya sekitar 60% depan dan 40% belakang.
Dalam perannya, modulator juga dibantu sensor dan ECU (Electronic Control Unit). ECU ABS, terpisah dari ECU central. Tapi, nantinya akan terhubung ke ECU utama.
Sinyal yang dikirim sensor akan diterima ECU ABS buat perintahkan ABS modulator agar membuka-tutup katup yang ada di dalamnya. Proses buka-tutup ini berlangsung cepat.
“Langkah ini juga membantu menekan roda belakang ketika hard braking,” tambah Freddy.
BEDANYA DENGAN C-ABS
Honda CBR 250R juga sudah keluarkan varian versi C-ABS alias Combined ABS. Mau tahu dong bedanya dengan ABS yang dikeluarkan Ninja? Pada dasarnya, prinsip kerja yang dimiliki CBR ABS juga sama seperti New Ninja ABS. Dalam perannya juga membutuhkan ABS modulator, ECU, Speed Wheel Sensor buat mengatur tekanan fluida minyak rem.
Tetapi C-ABS coba memadukan sistem ABS dengan Combi Brake System (CBS). Jika hanya rem depan saja dimainkan, hanya ABS. Tapi, ketika rem belakang dilakukan, berfungsi C-ABS. Fitur ini butuhkan delay valve dan PCV yang berfungsi mengatur tekanan hidraulik yang dihasilkan rem belakang. Jadi, dengan tekanan tertentu mampu aktifkan rem depan juga meski hanya mengaktifkan rem belakang. C-ABS butuhkan 3 pot kaliper. (motorplus-online.com)