Knalpot merek Joyo memang belum lama dikenal luas. Namum Joyo Panut peracik pipa saluran gas buang, sejatinya sudah 10 tahun menekuni komponen satu ini. Apalagi sebelumnya Joyo pernah kerja di pabrik knalpot.
“Merek Joyo baru dipatenkan 5 tahun lalu. Tapi, dipasarkan dengan merek lain. Ternyata diminati, saya pun coba bikin sendiri. Namanya lokal, tapi kualitas bisa disejajarkan,” ucap pemilik bengkel JRM (Joyo Racing Muffler) ini.
Keyakinan Joyo membuat knalpot merek sendiri bukan cuma karyanya disukai tim balap drag, bengkel umum dan pengedara biasa. Tapi, kualitas material knalpot dijagokan pria kelahiran Blora, Jawa Tengah ini.
“Bahan knalpot, selain pelat stainless dan galvanis juga dari pipa stal (pipa putih) 1,2 mm. Pipa stal kuat, awet, cepat dingin dan enggak nyempit saat ditekuk. Performa mesin jadi oke,” imbuh Joyo yang produknya sudah ada di Indonesia Timur, Kalimantan dan Sumatera.
Soal harga, Joyo mengaku bervariatif lantaran tergantung bahan, desain dan tingkat kesulitan. Ambil contoh knalpot racing buat bebek, harganya sekitar Rp 150 ribu. Yang bore up harian Rp 185 s/d 220 ribu khusus krom. Sedang buat motor drag 200 s/d 300 cc dilego Rp 550.
“Beda lagi kalau pesan. Pasti lebih mahal lantaran berdasarkan modifikasi mesin. Dan bila hasilnya belum memuaskan, masih dapat garansi sampai dapat setingannya,” wanti Joyo. (Motorplus-online.com)
“Merek Joyo baru dipatenkan 5 tahun lalu. Tapi, dipasarkan dengan merek lain. Ternyata diminati, saya pun coba bikin sendiri. Namanya lokal, tapi kualitas bisa disejajarkan,” ucap pemilik bengkel JRM (Joyo Racing Muffler) ini.
Keyakinan Joyo membuat knalpot merek sendiri bukan cuma karyanya disukai tim balap drag, bengkel umum dan pengedara biasa. Tapi, kualitas material knalpot dijagokan pria kelahiran Blora, Jawa Tengah ini.
“Bahan knalpot, selain pelat stainless dan galvanis juga dari pipa stal (pipa putih) 1,2 mm. Pipa stal kuat, awet, cepat dingin dan enggak nyempit saat ditekuk. Performa mesin jadi oke,” imbuh Joyo yang produknya sudah ada di Indonesia Timur, Kalimantan dan Sumatera.
Soal harga, Joyo mengaku bervariatif lantaran tergantung bahan, desain dan tingkat kesulitan. Ambil contoh knalpot racing buat bebek, harganya sekitar Rp 150 ribu. Yang bore up harian Rp 185 s/d 220 ribu khusus krom. Sedang buat motor drag 200 s/d 300 cc dilego Rp 550.
“Beda lagi kalau pesan. Pasti lebih mahal lantaran berdasarkan modifikasi mesin. Dan bila hasilnya belum memuaskan, masih dapat garansi sampai dapat setingannya,” wanti Joyo. (Motorplus-online.com)