Tak aplikasi pegas, tapi udara
Jangan bingung melihat sok belakang yang tampil polos tanpa terlihat pegas ini. Toh, memang begitu adanya. Karena jika tabungnya dibelah sekalipun, memang tidak ada pegas atau per di dalamnya.
Sok yang punya emblem Kawahara Racing ini mengusung nama Bazooka. Peredam kejut ini, tak aplikasi per buat dukung proses naik-turun. Tapi, udara dan pelumas. "Cara kerja sok ini menggunakan teknologi floating air piston. Ketika terkena tekanan, udara akan memompa sok sesuai tekanan yang diterima,” aku Henry Chen yang kebagian memproduksi sok.
Tiga piston yang dipakai buat dukung kerja sok. Yaitu; floating air piston, IFP dan damping piston. Piston sendiri, pakai bahan aluminium kualitas tinggi dengan hard anodize. Sehingga, tahan friksi.
Lewat bahan yang digunakan, sok ini punya bobot ringan. Buat satu sok tabung ini hanya sekitar 700 gram. Tiap kebutuhan bisa diseting mudah. Buat seting ada dua peranti yang mainkan. Seting kompresi, tinggal putar setelan di bagian bawah. Buat low speed aliran udara, ada 12 klik. Tapi, buat high speed udara ada 8 klik.
Lalu ada lagi ending force adjustment yang terletak di bagian atas tabung. Fungsinya, buat mengatur tekanan udara dan oli buat rebound. Hebatnya sokbraker ini sudah dipakai oleh Wahyu Widodo dan M Nugianto di Honda Supra x 125 pacuan Indoprix dan OMR Honda. Hasilnya tidak mengecewakan.
So, air supension! (motorplus-online.com)
Sok yang punya emblem Kawahara Racing ini mengusung nama Bazooka. Peredam kejut ini, tak aplikasi per buat dukung proses naik-turun. Tapi, udara dan pelumas. "Cara kerja sok ini menggunakan teknologi floating air piston. Ketika terkena tekanan, udara akan memompa sok sesuai tekanan yang diterima,” aku Henry Chen yang kebagian memproduksi sok.
Tiga piston yang dipakai buat dukung kerja sok. Yaitu; floating air piston, IFP dan damping piston. Piston sendiri, pakai bahan aluminium kualitas tinggi dengan hard anodize. Sehingga, tahan friksi.
Lewat bahan yang digunakan, sok ini punya bobot ringan. Buat satu sok tabung ini hanya sekitar 700 gram. Tiap kebutuhan bisa diseting mudah. Buat seting ada dua peranti yang mainkan. Seting kompresi, tinggal putar setelan di bagian bawah. Buat low speed aliran udara, ada 12 klik. Tapi, buat high speed udara ada 8 klik.
Lalu ada lagi ending force adjustment yang terletak di bagian atas tabung. Fungsinya, buat mengatur tekanan udara dan oli buat rebound. Hebatnya sokbraker ini sudah dipakai oleh Wahyu Widodo dan M Nugianto di Honda Supra x 125 pacuan Indoprix dan OMR Honda. Hasilnya tidak mengecewakan.
So, air supension! (motorplus-online.com)