Beragam warna dan finishing di piston
“Piston 2-tak cenderung gelap. Ini disebabkan kandungan silikon lebih banyak,” ujar Junus Budi, R&D Section Head PT Federal Izumi Manufacturing (FIM). Tujuan lebih banyak silikon, agar lebih tahan gores dan tahan gesek. Itu karena prinsip kerja 2-tak dan 4-tak beda.
Ketika piston sudah melalui proses machining atau penghalusan, dilakukan juga berbagai proses finishing. Beragam maksud diperuntukan. Setidaknya, tergantung kebutuhan piston.
"Untuk piston 2-tak, dilakukan proses plating. Tujuannya, untuk pelumasan lebih antara piston dan linner,” ungkap Agus Salim, Sales RE Dept. Head PT FIM. Maka ketika jadi, warna piston yang dihasilkan cenderung putih. Tapi sejatinya, itu karena proses plating yang dilakukan. Plating ini dilakukan dengan melapisi piston setebal 0,5 hingga 3 mikron.
Piston 4-tak, juga dilakukan pengerasan. Tersedia dua pilihan. Bisa pakai lapisan teflon atau molibdenum dan anodize. “Hard anodize dilakukan di permukaan atas piston. Terutama di ring piston I agar terhindar dari macet. Ketebalan bisa hingga 20 mikron,” timpal Junus.
Sedang molibdenum, pada sisi samping atau dinding piston dilapisi semacam teflon. Ketebalan tergantung kebutuhan. Mulai 3 hingga 12 mikron. Juga sebagai pelumasan sehingga diharapkan bisa meminimkan gesekan.
Lapisan macam gini dipakai juga di piston FIM untuk balap. Makanya memiliki warna rada abu-abu dan doff. (motorplus-online.com)