Nih, Bedanya Piston Biasa dan Piston Forging
Hasil cetakan cast piston (kiri) dan hasil pukulan piston forging (kanan)
Sedangkan piston forging dipakai di motor baru dan racing. Dibuat dari aluminium padat yang dibentuk dengan cara dipukul seperti bikin pedang. Berikut penjelasannya.
CAST PISTON (PISTON BIASA)
Cast piston atau piston biasa sesuai asal katanya cast yaitu pembentukannya dari aluminium yang dicairkan kemudian dituang ke dalam cetakan.
Bahan cetakan dari pasir khusus atau logam. Kemudian aluminium cair dituangkan secara gravity mengandalkan gaya gravitasi bumi atau proses penekanan.
Dari hasil cetakan bentuknya masih seperti kue apem yang kudu dilakukan proses pemesinan menggunakan mesin bubut atau CNC. Supaya hasilnya bisa menjadi piston sempurna.
Itu yang membuat piston biasa jadi kurang kuat. Karena sistem tuang hanya mengandalkan gravity. Hanya mengandalkan aliran dari aluminium cair akibat tertarik gaya gravitasi bumi. Atau kalaupun ada penekanan tapi tidak sekuat proses melalui pemukulan.
Makanya piston biasa dibikin tebal supaya tidak pecah. Efeknya bikin berat putaran mesin dan boros bensin.
FORGING PISTON
Piston forging bahan bakunya dari pipa aluminium padat yang dipotong-potong. Kemudian potongan pipa padat tadi dipanaskan tapi tidak sampai mencair. Dibentuk dengan cara ditempa atau dipukul seperti halnya bikin pedang.
Karena dibuat dengan cara dipukul, itu yang membuat piston forging jadi lebih kuat karena memang lebih padat. Bagian dari piston juga cukup dibuat tipis karena sudah kuat. Kelebihannya piston jadi enteng alias ringan. Juga permukaan yang bergesekan dengan boring jadi sedikit.
Kelebihan itu yang membuat piston forging dipakai di motor modern. Bikin putaran mesin enteng dan hemat bahan bakar. Pastinya lagi lebih tahan gesekan.
Seperti piston Yamaha Jupiter MX 135LC, V-Ixion dan Xeon. Makany juga pihak Yamaha berani kasih garansi 5 tahun. Boring dan piston dijamin tidak bakal oblak. Teknologi ini sebelumnya dipakai di moge Yamaha macam di R1 dan R6. (motorplus-online.com)