Intip Korekan Mekanik Thailand (Bag.2), Piston Nongol

billy - Minggu, 4 September 2011 | 10:51 WIB

Intip Korekan Mekanik Thailand (Bag.2), Piston Nongol (billy - )

Intip Korekan Mekanik Thailand (Bag.2), Piston Nongol

Contoh posisi piston di Mio 200 cc milik Tomo Speed Shop
Satu lagi korekan mekanik Thailand yang bisa diintip lebih detail lagi. Kalau biasanya, agar mesin punya durability atau daya tahan tinggi posisi piston bagian pinggir harus mendem di blok. Mendemnya antara 0,5-0,8 mm. Namun mekanik Thai justru malah bikin rata atau nongol dibanding posisi blok.

Aplikasi seperti itu bisa dilihat langsung di Yamaha Mio milik Tomo Speed Shop. Mio itu biasa dipakai untuk turun di kelas 200cc. Waktu drag bike di Tasikmalaya, Mio buatan mekanik Thailand ini juara 1 kelas 200cc.

Kepala piston atau seher bisa dibuat nongol karena seperti sudah dijelaskan dua minggu lalu. Di head, tepatnya ruang bakar dibuatkan nat yang lebih dalam atau sekitar 0,5mm. Sehingga walau posisi piston nongol ketika sedang top jadinya tidak bertabrakan dengan head.

CVT Belakang Standar
Satu lagi yang bisa ditengok dari korekan mekanik Thailand. Walau barang racing yang dijual di sini banyak buatan Thailand, tapi mekanik sono malah tidak menggunakannya semua.
Intip Korekan Mekanik Thailand (Bag.2), Piston Nongol
Sebagai contoh puli belakang di rumah CVT. “Satu set puli masih menggunakan dari asli pabrikan Yamaha,” jelas Awan Kurniawan dari Ban Speed Gallery. Nada sama diungkapkan Miekeel Tjahjanto dari MC Racing dan juga Tomo dari Tomo Speed Shop.

Tiga orang itu doyan boyong Mio korekan mekanik Negeri Gajah Putih. Paling yang sedikit berbeda yang di Mio FFA milik Miekel. Per kecil yang jumlahnya ada tiga biji diganti. “Pakai yang 1.500 rpm,” cerocos Miekel yang endut itu.

Banderol per kecil ini lumayan murah dan bersahabat. Paling tidak sampai Rp 100 ribu. Di situ kreatifnya orang Thailand.      (motorplus-online.com)