Mesin 150cc-nya berkarakter oversquare, diameter pistonnya lebih besar ketimbang stroke. Tormax pakai piston berdiameter 59,5 mm dengan ring tipis, sedang stroke-nya cuma 53,5 mm.
"Mesin oversquare memiliki beberapa keunggulan, yang pertama beban crank atau kruk as-nya lebih rendah karena kecepatan puncak piston relatif lebih rendah terhadap kecepatan mesin," ungkap Ades Fajarudin, Training Cordinator, PT TVS Motor Company Indonesia (TVS-MCI).
"Keunggulan lainnya, karakter ini cocok untuk mesin dengan kecepatan tinggi," lanjutnya sambil menunjukan ada tiga klep di kepala silindernya.
Meski masih SOHC (single overhead camshaft), namun rocker arm untuk klep masuk bercabang dua. Sehingga bisa mendorong dua klep secara bersamaan. Konstruksi ini mirip yang ada pada Yamaha Jupiter MX atau V-Ixion. Bedanya rocker arm dua motor Yamaha ini bercabang untuk klep masuk dan buang sekaligus karena sudah mengadopsi 4 klep.
Tak ketinggalan, TVS juga punya universal foot tappet. Part yang terletak diantara baut penyetel kerenggangan klep dengan ujung atas as klep ini berfungsi untuk memudahkan penyetelan celah klep sekaligus mengurangi suara berisik dari klep.
TVS menyebut tiga klep pada ruang bakar sebagai teknologi CCVTi (Controlled Combustion Variable Timing Intelligent). Dua klep masuk ini punya fungsi beda. Satu klep sebagai swirl port dan klep lainnya menjadi power port.
Ruang bakarnya ini juga dikawal dengan radiator. Water jacket-nya bukan cuma di kepala silinder tapi sampai ke blok silinder. Radiator yang diletakan di bawah setang ini juga sudah dilengkapi dengan electric fan.
TVS mengklaim motornya ini punya tenaga maksimum 9.7 KW di 8000 rpm dan torsi maksimum mencapai 12.5 NM pada 5500 rpm. (motorplus-online.com)