|
Ada beberapa part yang berbeda pada Honda CBR 250R versi Indonesia dan negara lain, salah satunya adalah komponen yang terkait pada standar emisi. Maklum di Indonesia masih Euro 2 tapi negara lain seperti Thailand sudah Euro 3.
"Ada komponen yang dikurangi di Honda CBR250R versi Indonesia. Namanya canister evaporator," ungkap Sarwono Edhi, Technical Service Training Manager PT Astra Honda Motor (AHM).
Seperti apa sih canister evaporator ini? Bentuknya seperti tabung yang diletakan di sisi depan air filter Honda CBR 250R.
Tapi jangan coba cari komponen ini di CBR 250R versi lokal, karena pasti tidak ada. Kan sudah di copot dari sananya!
Tabung ini berfungsi menetralisir hydrocarbon yang dihasilkan oleh uap bahan bakar dari tanki.
"Uap bensin itu bisa keluar lewat lubang pernafasan di tutup tanki, uap ini juga menjadi emisi. Makanya di netralisir oleh canister evaporator, jelas pria ramah ini.
Nah uap tadi di kumpulkan pada tabung ini. Di dalam tabung terdapat charcoal atau sejenis arang yang bisa menyerap hydrocarbon. Lalu saat mesin dihidupkan, udara bersih dari luar disemprotkan dan membawa sisa hydrocarbon ke ruang bakar untuk dibakar, bukan dibuang ke luar.
Sayangnya perangkat ini nihil di Indonesia. Tapi pastinya, saat standar emisi sudah ditingkatkan jadi Euro 3, CBR 250R Indonesia pasti akan pakai juga! (motorplus-online.com)
"Ada komponen yang dikurangi di Honda CBR250R versi Indonesia. Namanya canister evaporator," ungkap Sarwono Edhi, Technical Service Training Manager PT Astra Honda Motor (AHM).
Seperti apa sih canister evaporator ini? Bentuknya seperti tabung yang diletakan di sisi depan air filter Honda CBR 250R.
Tapi jangan coba cari komponen ini di CBR 250R versi lokal, karena pasti tidak ada. Kan sudah di copot dari sananya!
Tabung ini berfungsi menetralisir hydrocarbon yang dihasilkan oleh uap bahan bakar dari tanki.
"Uap bensin itu bisa keluar lewat lubang pernafasan di tutup tanki, uap ini juga menjadi emisi. Makanya di netralisir oleh canister evaporator, jelas pria ramah ini.
Nah uap tadi di kumpulkan pada tabung ini. Di dalam tabung terdapat charcoal atau sejenis arang yang bisa menyerap hydrocarbon. Lalu saat mesin dihidupkan, udara bersih dari luar disemprotkan dan membawa sisa hydrocarbon ke ruang bakar untuk dibakar, bukan dibuang ke luar.
Sayangnya perangkat ini nihil di Indonesia. Tapi pastinya, saat standar emisi sudah ditingkatkan jadi Euro 3, CBR 250R Indonesia pasti akan pakai juga! (motorplus-online.com)