Lakukan Peregangan di Atas Motor Sebelum Turun Adventure

billy - Jumat, 12 April 2013 | 07:17 WIB

(billy - )


Selama ini, istilah stretching atau peregangan otot pasti dilakukan sebelum berkendara.  Untuk riding harian sih sudah cukup. Tapi, bagi mereka yang akan ber adventure, peregangan tidak cukup sebelum naik motor. Tapi, juga wajib dilakukan di atas motor.

Karena, stretching sebelum naik motor, fungsinya hanya untuk peregangan otot  saja biar tidak kaku dan kram saat berkendara. Sedangkan peregangan otot di atas motor, berfungsi untuk beradaptasi terhadap handling. Apalagi jika sehari-hari naik motor di jalanan, bukan tanah.

Handling motor adventure dengan harian sangat berbeda dan bertolak belakang. Contoh, saat menikung ke kanan dengan dengan motor harian di lintasan aspal, maka badan kita ikut miring ke kanan.

Sebaliknya, di motor adventure, hanya motor aja yang ke kanan, sementara badan pengendara tetap lurus. Karena handling yang berbeda inilah sebaiknya penggila adventure kudu melakukan stretching di atas motor. Tujuannya, biar badan menyesuaikan handling motor.

Peragangan otot di atas motor caranya mudah. “Cukup riding dengan membentuk angka 8. Itu aturan basic dan banyak sekali kegunaannya,” yakin Anggono Iriawan, manajer motorsport dan safety riding PT Astra Honda Motor (AHM).

Dengan riding membentuk angka 8 ini, pengendara harus mengikuti gaya meliuk crosser kala di tikungan. Baik menikung ke kiri dan ke kanan. Saat nikung ke kiri, posisi motor rebah ke kiri, kaki kiri turun dan badan tetap tegak. Begitu juga sebaliknya saat melahap tikungan ke kanan.

“Dengankata lain, gaya riding kita akan ke arah lean out style. Pergerakan kaki dan tangan serta reflek akan mengarah ke gaya off-road,” tambah pria yang mantan crosser ini.

Paling utama soal reflek tadi. Dengan hanya membentuk angka 8, tanpa sadar, reflek kita jadi benar-benar dilatih. Kapan harus buka gas, kapan nginjak rem, kapan pindah gigi, dan kapan posisi pantat harus berpindah dari kiri ke kanan.

Awalnya, kita akan kesulitan. Kordinasi antara otak dan badan kacau, reflek pun jadi berantakan. Hal ini wajar, karena sehari-hari kita naik motor di aspal.

Tapi, dengan 10 sampai 15 kali membentuk angka 8, maka reflek kita pun mulai terbentuk. Bila perpindahan gigi, buka gas dan pengereman sudah lembut, saat itulah kita sudah siap masuk lintasan tanah.

Satu lagi yang  harus dilakukan adalah peregangan di atas motor dengan pola start berbeda. Bila awalnya start dengan belok ke kanan selama 10 putaran membentuk angka 8, berikutnya mulailah start dengan membelok ke kiri. Ini dilakukan agar navigasi di dalam tubuh tidak kacau. (motorplus-online.com)