Waspada Overload, Bahaya Menanggung Beban!

billy - Minggu, 17 Februari 2013 | 11:42 WIB

(billy - )


Banyak daily riding berpikir praktis juga pragmatis. Saat  membawa barang atau boncenger ke suatu tempat melebihi kapasitas, pikirannya dominan adalah sekali jalan semua beban berpiindah, biarlah agak repot sedikit tapi sampai.

Padalah kalau didalami lebih jauh, membawa beban berlebihan jauh lebih merugikan ketimbang bijaksana untuk mengantar barang dalam beberapa kali jalan.

Posisi barang yang berat di depan akan menyulitkan pengendara melakukan manuver secara refleks. “Barang yang berlebih ini membuat pengendara susah menggerakkan setang secara tiba-tiba ketika ada ‘sesuatu’ di depannya,” ungkap Subhan instruktur safety riding dari PT Astra Honda Motor.

Motor memiliki toleransi bobot. “Setiap pabrikan punya batasan toleransi. Ada dalam buku manual,” ungkap Subhan lebih jauh.

Kelebihan beban alias overload tentu saja akan mengubah center of gravity alias tituk pusat berat atau massa. “Perubahan center of gravity ini otomatis juga akan membuat berkendara menjadi tidak nyaman. Kalau berat di belakang maka dalam kondisi ekstrem roda depan bisa ngangkat.”

Beban yang kelewat berat juga bisa membuat motor jadi tidak lincah. Jangankan bermanuver ideal, mengerem dalam jarak aman saja bisa membuatnya celaka. “Makanya ketika membawa motor yang lebih berat, jarak pengereman selalu lebih jauh,” pesan Subhan. (motorplus-online.com)