Wow, ini beda dengan sebelum-sebelumnya. Cuma sebuah helm, tapi bikin kita kagum. Sebab, pembuatan helm ini menghabiskan dana riset 7 miliar. Wow!
Nama Schuberth memang belum setenar Arai, Shoei, AGV atau Shark. Tapi, Schuberth tipe S2 menawarkan seabrek kelebihan. Pengerjaan detil helm ini banyak pakai tangan. Cuma urusan cat dilakukan robot. Tapi, stiker pelindung kepala buatan Jerman itu ditempel pegawainya langsung. Pantas, kalo mahal.
Tiap helm S2 jika dipreteli, terdiri dari 125 komponen. Ini bisa dibilang terbanyak diantara produk helm lain. Komponen tersebut, selain buat keamanan, juga bisa salurkan 8 liter udara segar tiap detik pada kecepatan 80 km/jam. Yang edan, pengembangannya butuh waktu 10.000 jam kerja dalam 22 bulan.
Problem helm bising saat dipakai di kecepatan tinggi dipecahkan Schuberth S2. Level kebisingan helm berbanderol sekitar Rp 7 juta ini hanya 85 desibel pada kecepatan 80 km/jam. Kompetitornya rata-rata di angka 93 desibel di kecepatan yang sama.
Ini adalah hasil riset 30 tahun di terowongan angin milik Schuberth. Menurut Ervin Van Hoof, vice-president Schuberth, "Dengan ini, biker bisa mendengar suara lebih jelas saat berkendara. Hanya Audi yang punya terowongan angin lebih kedap dari kita."
Untuk mendapatkan peredaman dan aerodinamika yang sempurna, Schuberth mengadopsi desain dari bola golf. Wow...! (motorplus-online.com)
Nama Schuberth memang belum setenar Arai, Shoei, AGV atau Shark. Tapi, Schuberth tipe S2 menawarkan seabrek kelebihan. Pengerjaan detil helm ini banyak pakai tangan. Cuma urusan cat dilakukan robot. Tapi, stiker pelindung kepala buatan Jerman itu ditempel pegawainya langsung. Pantas, kalo mahal.
Banyak fakta menarik soal helm Schuberth S2. Hingga layak dipakai, perusahaan yang didirikan Fritz Schuberth ini menghabiskan 280 helm untuk dihancurkan. Untuk tes keamanan, tentunya.
Problem helm bising saat dipakai di kecepatan tinggi dipecahkan Schuberth S2. Level kebisingan helm berbanderol sekitar Rp 7 juta ini hanya 85 desibel pada kecepatan 80 km/jam. Kompetitornya rata-rata di angka 93 desibel di kecepatan yang sama.
Untuk mendapatkan peredaman dan aerodinamika yang sempurna, Schuberth mengadopsi desain dari bola golf. Wow...! (motorplus-online.com)