Nissan Cefiro Berlimpah Daya 800 Dk

billy - Selasa, 4 Oktober 2011 | 08:05 WIB

(billy - )

 
JAKARTA - Drifting kian seru di tanah air. Salah satu buktinya adalah Nissan Cefiro andalah drifter Dika CH. Sedan lokal favorit buat menari di atas aspal ini selalu tampil kompetitif. Selain aspal tebal, liukan maut pun tampak indah dengan angle drift besar karena roda depan mampu belok tajam sampai tampak seperti mau patah. Semua itu melengkapi tenaganya yang meletup hingga 800 dk.

MESIN 2 JZ-GTE
Membuat sedan yang pada jamannya terkenal mewah menjadi monster pembakar ban di lintasan drifting memang perlu hitungan cermat. Seperti pemilihan mesin sebagai sumber tenaga, pastinya perlu daya besar untuk menciptakan momentum secepat mungkin.

Semburan tenaga dipastikan cukup besar dari dapur pacu pilihan 2JZ-GTE. Mesin yang sejenis dengan andalan Toyota Aristo dan Toyota Supra. Konfigurasi 6 silinder segaris twin turbo mencirikan performa tinggi.

Namun di tangan Purbayaka Siradjudin Sutanta, tuner Bening Motor di Jatibening, Jaktim, sumber tenaga itu masih dioprek lagi. Jeroan mesin dapat perbaikan kualitas. Seperti “Piston Wiseco oversize 50, setang piston Crower, metal-metal ACL, per klep Brian Crower (BC),” ujar Purba, sapaan karibnya.

Sementara kem juga mengandalkan BC stage 3 race specification dengan durasi 272 derajat dibanding standarnya 248 derajat. Penggantian kem diikuti cam gear adjustable BC untuk mempermudah penyetelan.

Internal kuat, siap menerima beban besar kerja untuk melayani sebongkah turbo Garret GT35. Rangkaian rumah keong ini dipadu exhaust custom dengan external wastegate Tial 45 mm dan blow-off valve HKS Type R. Aliran udara pun dipadatkan kembali pakai intercooler Autobahn 88 dan piping custom dengan silicone hose Autobahn juga.

Bahan bakar dibuat lebih deras dengan disuplai fuel pump external Bosch. Fuel pressure Sard menjaga tekanan ideal bahan bakar sampai disemprotkan pada injektor berkapasitas 1.050 cc/menit.

Konfigurasi mesin sudah dahsyat. Namun enggak akan maksimal kalau pengendalian tidak sip. Hitungan Purba, perlu mengeluarkan ban sedikit dari bodi dengan karakter mengemudi Dika. Modifikasi pun dipilih ketimbang beli peranti aftermarket. “Intinya, suspensi sudah tubing, custom full pillow ball. Tetapi knuckle tetap standarnya yang sudah dicustomized,” bilang pria berkacamata minus ini.

Berbekal suspensi Tein Superdrift, kaki-kaki lebih lebar dibantu adaptor. “Ini adalah cara lebih murah ketimbang cari pelek yang sesuai,” lanjutnya. Dengan geometri suspensi baik, roda depan pun bisa dibelokkan dengan superangle. Angle drift lebih tajam, tarian pun kian mempesona. Cieeettt...

Pelek Belang
Mengatasi tenaga besar, Cefiro ini mengandalkan sepasang pelek belang. Bukan hanya lebarnya, tetapi juga diameternya. Betul, pelek Lenso D1 di depan punya dimensi 17 x 9 inci offset +43 dan dibalut ban 225/45R17.

Sementara di belakang butuh ban berdiameter lebih besar karena tenaga juga melonjak tinggi. Alhasil dipilih Rota 18 x 9 inci offset +20. Ban pakai antara 255/40R18 atau 265/40R18. “Kalau trek pendek, pakai ban lebih lebar agar traksi maksimal,” ungkap Purba.   (mobil.otomotifnet.com)