Menariknya, yang diandalkan bukan dari produk aftermarket yang sudah ada, namun hasil kreasi sendiri yang kini sudah dipatenkan dan dijual massal (Gbr.1). Kinerjanya sama seperti cold air intake, tetapi suplai udara justru diambil dari udara dingin yang ada di kabin, bukan dari seputar ruang mesin.
"Bukan hanya kuantitas udara saja yang ditambah, tetapi kualitas udara juga ditingkatkan," ujar Toto Mustopa, pengembang peranti berlabel Scai Jet ini.
“Kalau dari ruang mesin atau udara luar tidak bagus kualitasnya,” lanjut Toto yang juga Service Manager di dealer Proton Edar Tanjung Duren, Jakbar ini. Sehingga dengan pasokan udara bersih, diyakini pembakaran jadi lebih sempurna.
Pemasangan perangkat ini diklaim cukup mudah, hanya butuh waktu 15 menit. Langkah pertama, membuat dudukan baru untuk klem pemegang tabung terlebih dahulu (Gbr.2). "Harus permanen enggak boleh getar, karena ada magnetnya di dalam tabung," himbau Toto.
Sementara fungsi keran sendiri untuk mengatur pasokan masuknya udara yang dapat disesuaikan kebutuhan dan kapasitasnya. Rentang kevakumannya ada di angka 0-30 psi. "Kalau di (Proton) Exora rata-rata 10 – 20 psi, kalau mobil lain bisa 15-20 psi, besar kecilnya berpengaruh ke pembakaran, efeknya ke tenaga," jelas pria berkumis tipis ini.
Lalu dua selang yang ada pertama ditujukan ke lubang intake manifold dengan penghubung khusus (Gbr.3), selang lainnya untuk masuk ke kabin melalui celah yang pada kabel-kabel bodi atau AC di dek firewall. "Saya pengguna matic, perpindahan lebih smooth dan terasa lebih responsif," senyum Iwan Eka yang menyebut harga perangkatnya Rp 800 ribu. Boleh juga!
(mobil.otomotifnet.com)