Sistem pendingin kabin sangat krusial di iklim tropis seperti Indonesia. Kabin mobil tanpa AC, sudah pasti bakal panas! Merawat sistem pendingin pun merupakan hal bijak. Salah satunya dengan melakukan flushing refrigerant alias freon.
Kini, kuras cairan pendingin bisa dilakukan tanpa membongkar sistem AC. “Terpenting mengganti olinya. Karena seperti oli mesin, pelumas refrigerant juga perlu diganti,” ujar Gandhi E dari Nawilis, bengkel spesialis spooring balancing yang kini juga menyediakan layanan pengecekan sistem AC.
Menurut Gandhi, pengecekan sampai pembersihan sistem sirkulasi cairan refrigerant pada AC mobil bisa dimungkinkan dengan mesin khusus. Mesin Kooltec KT-007 memungkinkan sirkulasi refrigerant dan menyedot oli pada saluran freon hingga keluar seluruhnya.
Oli yang sudah terpakai, bisa berwarna kuning pekat padahal pelumas baru berwarna bening. Bayangkan jika terus dipakai, bisa saja melukai komponen jeroan kompresor AC atau komponen lain di saluran AC.
Sebelum flushing dilakukan, lebih dulu pengecekan kebocoran dan kemurnian refrigerant. Kebocoran bisa terdeteksi dengan scanner Techno Tools D-440A. Cukup dekatkan pada semua saluran yang dilewati refrigerant, freon bocor akan terdeteksi dalam radius satu meter.
Setelah itu, barulah kuras refrigerant dan olinya dilakukan. Mesin bekerja secara otomatis. “Pertama, mesin akan melakukan flushing refrigerant dan oli, lalu recovery, vacuum dan terakhir charging,” lanjut Simon seraya menyebut prosesnya sekitar 2 jam.
Rekomendasi flushing ini setiap 20.000 km atau setiap tahun untuk menjaga performa AC. Dengan biaya Rp 900 ribu untuk rata-rata mobil Jepang, relatif lebih tinggi ketimbang servis besar di bengkel spesialis AC yang membongkar semua komponennya dengan ongkos rata-rata Rp 700 ribuan.
Bedanya, flushing ini dilakukan tanpa repot membongkar sistem. Plus mendapat kepastian penggunaan refrigerant murni R134a.
(mobil.otomotifnet.com)