Pelek Legendaris Mobil Era 90an, Bak Harta Karun

billy - Jumat, 18 November 2011 | 08:03 WIB

(billy - )


Edisi khusus seperti 3-pieces, lebar belang, offset celong makin diburu meski banderolnya selangit
JAKARTA - Menghitung tahun rilis mobil-mobil dream car back to 90s yang mencapai usia 20 tahunan, semua pelek yang dulu pernah kondang dan masih dicari hingga kini, sudah boleh dibilang legendaris.

“Berembel-embel legendaris, pelek-pelek asli yang masih dalam kondisi baik jadi punya banderol tinggi,” papar Dimas Anantya dari New Face Paint Factory. Dia mencontohkan pelek Brabus Monoblock III yang rilis pada awal ’90-an.


Jangan heran bila harganya bisa melewati pelek branded dalam kondisi baru. Ukuran diameter 17 inci bisa mencapai Rp 10 jutaan, sementara yang berdiameter di atas 18 inci bisa tembus Rp 30-35 jutaan.

Kalau dipikir-pikir, Monoblock III yang sudah lawas bisa bersanding dengan Monoblock V atau VI yang jelas lebih baru. “Tetapi itulah Indonesia yang memiliki karakter unik,” terang Barto dari Barata Ban di bilangan Cilangkap.

Contoh lain yang tak kalah melegenda adalah pelek Carlsson 3/6 atau Linea VIP yang bisa dihargai Rp 15 jutaan untuk diameter 18 inci. Tak pernah ada yang tahu persis penyebab pelek tadi menjadi mahal dan diburu penggemar BT90s.

Pastinya,  pelek lawas seperti AC Schnitzer, Breyton, Alpina, Schmidt, BBS, Enkei, Potenza, Momo, OZ atau Compomotive, kini bak harta karun. “Apalagi special edition seperti lebar ‘belang’, bibir polished atau offset celong, harganya makin tak karuan,” ujar Risang, pemain pelek lawas. (mobil.otomotifnet.com)