JAKARTA - Meningkatkan performa mesin standar, salah satunya memperlancar saluran masuk atau buang dari mesin.
Untuk saluran buang, exhaust manifold umumnya diganti menggunakan pipa yang memiliki konfigurasi tertentu, umumnya disebut header sehingga torsi yang dihasilkan lebih meningkat dari standarnya.
Namun ada hal unik pada Ford Fiesta yang dipasangi header. "Perlu ubahan sedikit agar lebih sesuai dengan spesifikasi Euro," tutur M Soleh Yusuf dari Sigma Speed di kawasan Pancoran, Jaksel. Seperti apa itu?
Standa Euro
Umumnya mobil modern saat ini, sudah dilengkapi dengan catalityc converter (CC) yang menyaring gas CO dari sisa pembakaran di mesin.
Seperti juga pada Ford Fiesta. CC ini membuat emisi gas buangnya sesuai dengan standar Euro. Agar hasil gas buangnya beremisi rendah. Tetapi, untuk meningkatkan tenaga dan ingin diberi header, tentu peranti CC ini tidak melekat lagi.
"Ada header dan downpipe, namun Catalityc Converter harus dilepas, pemasangannya pun plug and play untuk Ford Fiesta," jelas Ben Yamin Irianto, dari Standar Adi Knalpot, di kawasan Gunung Sahari, Jakpus.
Nah, karena CC dilepas, tentu ECU akan membaca, setelah mendapat sinyal dari O2 sensor, bahwa emisinya tidak sesuai spesifikasi atau terdeteksi CC sudah dilepas.
"Ada header dan downpipe, namun Catalityc Converter harus dilepas, pemasangannya pun plug and play untuk Ford Fiesta," jelas Ben Yamin Irianto, dari Standar Adi Knalpot, di kawasan Gunung Sahari, Jakpus.
Nah, karena CC dilepas, tentu ECU akan membaca, setelah mendapat sinyal dari O2 sensor, bahwa emisinya tidak sesuai spesifikasi atau terdeteksi CC sudah dilepas.
"Ini akan membuat lampu engine check akan menyala," tukas Soleh. Namun, lampu ini tidak akan menyala langsung setelah mesin dihidupkan. “Lampunya akan menyala setelah berjalan beberapa lama,” lanjutnya.
Tentu, jika lampu tersebut menyala, maka ECU tidak akan membaca kondisi tidak normal pada mesin, sehingga tidak akan memberikan performa maksimal. Kalau sudah begini, perlu diakali agar performanya sesuai dengan kemampuan mesin yang sudah menggunakan header tersebut.
Nah, kalau sudah terbaca seperti ini, tentu perlu ‘manipulasi' data yang diterima ECU, bahwa seolah-olah CC masih terpasang pada exhaust manifold.
Nah, kalau sudah terbaca seperti ini, tentu perlu ‘manipulasi' data yang diterima ECU, bahwa seolah-olah CC masih terpasang pada exhaust manifold.
"Jalannya dengan menggunakan piggyback, yang di dalamnya terdapat data yang membuat ECU akan mendeteksi bahwa CC ‘masih ada'," jelas pemilik bengkel dengan dua buah mesin dynotest itu.
Pemasangan tersebut memerlukan waktu sekitar 3 hingga 4 jam.
Pemasangan tersebut memerlukan waktu sekitar 3 hingga 4 jam.
Tentu dengan penyetelan lainnya agar piggyback juga meningkatkan performa mesin lebih optimal, Hasil pun akan optimal, serta ECU pun akan membaca kondisi masih ‘normal'. Karena lampu engine check tidak menyala lagi. (mobil.otomotifnet.com)