All About Obeng, Kencang Kendur Jadi Terukur

billy - Senin, 26 September 2011 | 13:04 WIB

(billy - )

 
JAKARTA - Bisa dibilang obeng menjadi peranti paling umum yang digunakan oleh masyarakat. Baik dalam rumah tangga, bengkel sampai industri. Biasa disebut juga screwdriver. Secara mendasar, peranti yang pertama kali ditemukan pada abad 15 ini di Indonesia terbagi atas dua jenis, yakni obeng plus dan minus. “Obeng merupakan alat bantu untuk mengencangkan dan mengendorkan sekrup biar terukur,” ujar Edwin Prihadi, kepala bengkel Tunas Toyota Mampang di Jakarta Selatan.

KONVENSIONAL
Obeng konvensional menjadi perkakas yang lumrah untuk membuka sekrup. Ukurannya pun beraneka ragam yang disesuaikan dengan ukuran sekrupnya. “Obeng konvensional yang umum dipakai dalam lingkup bengkel otomotif memiliki ukuran 5 mm, 6 mm dan 8 mm,” papar Ayin, owner toko Amazon di sentra onderdil Proyek Senen, Blok 5, Lt. 4, D10, No.16, Jakpus.

Rasio ketebalan dari kepala atau mata obeng plus maupun minus juga diidentifikasi punya beberapa ragam. “Rasio ketebalan dari mata obeng terstandarisasi oleh pabrikan. Umumnya diberi kode angka 2, 3 dan 4. Nah angka w 2 lebih tipis, hingga angka 4 makin tebal mata obengnya,” lanjut Ayin yang menjual aneka peralatan bengkel dengan harga grosir ini.

Selain itu obeng ini juga memiliki kepanjangan yang berbeda. Mulai dari 1,5 cm sampai 1 meter. Biasanya digunakan untuk keperluan khusus pada komponen otomotif atau industri. Misalnya obeng pendek dipakai untuk membuka sekrup yang berada di ruang sempit. Sedang obeng panjang digunakan pada sekrup yang susah dijangkau karena posisinya ‘nyempil’.

 Model ketok dilengkapi beberapa mata(kiri). Ukuran 'mini' untuk sekrup yang berada di ruang sempit(kanan).
“Makanya ada obeng yang ujungnya dilengkapi magnet sehingga sekrup langsung menempel dan tidak jatuh saat dibuka atau hendak memasangnya,” tambah Sumarno dari MM Motor di bilangan H.Nawi, Jaksel.

Untuk memudahkan pekerjaan peranti yang pertama kali dibuat di Jerman dan Prancis ini juga dilengkapi dengan berbagai macam bentuk pegangan. Ada yang tipis, gemuk sampai yang model T. Tujuannya untuk memudahkan memutar sekrup. “Makin gemuk gagangnya makin mudah memutarnya, apalagi jika menggunakan model T,” lanjut Mami, begitu ia minta disapa, dari toko Anugrah Jaya spesialis peralatan bengkel di Jl. Radio Dalam Blok H No.4C, Jaksel.

KETOK
Kerap ditemui obeng sulit dikendurkan pakai obeng biasa, yang diakibatkan oleh aus-nya kepala baut. Nah menyiasatinya, digunakan obeng ketok. “Dalam satu set obeng ketok biasanya terdiri dari beberapa mata obeng plus dan minus, yang dapat digonta-ganti sesuai kebutuhan,” tambah Mami lagi.

Mekanisme dari obeng ketok ini juga dapat dipuntir bolak-balik. “Obeng ketok yang berkualitas umumnya punya bentuk yang kekar dan dibanderol diatas Rp 180 ribu per set-nya,” sambung Ayin lagi.

Sebenarnya ada juga obeng konvensional yang bisa diketok. Bedanya saat di ketok screwdriver biasa tidak berputar sedang obeng ketok akan berputar. Namun tidak semua obeng biasa bisa diketok. “Hanya yang besinya tersambung sampai ke atas gagang yang bisa diketok. Jika tidak akan merusak pegangannya,” tambah Mami lagi.  (mobil.otomotifnet.com)