Yuk, Bahas Bagasi Toyota Yaris

billy - Senin, 13 Juni 2011 | 07:04 WIB

(billy - )


JAKARTA - Toyota Yaris memang menjadi salah satu varian mobil favorit anak muda. Tapi yang namanya produk massal, ada saja keluhan dari para penggunanya.

Seperti Hari Rahmadi, pembesut Yaris E A/T lansiran 2009, mengeluhkan bunyi getar yang kerap muncul di bagasi. Mahasiswa salah satu universitas swasta di Jakarta ini, sebenarnya tak terlalu menghiraukan efek getaran di kabin belakang mobilnya, "Justru pacar saya yang sering mengeluh, kalau lagi jalan bareng," ungkap Adi sapaannya.

Keluhan lainnya seperti lingkar kemudi terdapat bunyi gluduk, tiap kali mobil habis direm. Memang tidak semua pemilik Yaris merasakan gejala ini, hanya mereka saja yang punya sensitifitas tinggi pada kondisi besutannya.

Pada sektor mesin, sebenarnya tidak ada keluhan berarti dari pemakainya. Namun begitu, hal kecil seperti posisi nomor mesin yang tersembunyi, cukup menyulitkan saat harus esek-esek untuk proses perpanjangan STNK.

Kondisi tersebut memang tergolong masalah ringan, lantaran tidak harus melakukan servis besar. Namun jika dibiarkan, pasti bikin Anda penasaran. Supaya enggak penasaran atau memang mengalami problem yang sama, silakan menyimak solusi penyelesaiannya melalui beberapa kiat berikut.

Bagasi
Ukuran bagasi Toyota Yaris memang tergolong kecil, jika disandingkan dengan varian sekelas seperti Honda Jazz. Namun begitu ada saja penyakit bawaan yang kerap muncul, seperti muncul bunyi getaran terutama ketika melintasi aspal kasar atau jalan beton.

Awalnya Hari Rahmadi, pemilik Yaris E A/T lansiran 2009, menganggap kalau bunyi itu berasal dari cargo hood (penutup bagian bagasi di kabin belakang). "Saya pikir karena posisi penutup bagasi yang fleksibel bisa menimbulkan suara getaran, ternyata suaranya bukan dari situ," kenang Adi.

Ketika hendak upgrade speaker di Prisma Autosound (PA), arteri Pondok Indah, Jaksel, baru ketahuan sumber suara getaran tadi. "Asalnya dari penutup ban serep di bagasi. Karena terdapat jeda yang lumayan jauh (Gbr.1), membuat posisinya gampang bergerak dan menimbulkan suara getar itu," jelas Ahong, instalatur PA.

Kiat yang dilakukan Ahong sangat simpel, cukup bermodal glass wool yang diberi perekat pakai double tape (Gbr.2). Sesuaikan ukurannya dengan bagian yang akan ditempel peredam tambahan ini.

Kemudian tempelkan glass wool yang sudah berperekat tadi di sela-sela penutup ban serep (Gbr.3). "Salah satu bagian saja yang diganjal glass wool, kanan atau kiri. Kalau dua-duanya diganjal, malah enggak bisa ditutup," jelas instalatur yang hobi bola basket ini.

Sebaiknya ditempel dekat kotak toolkit, karena sudah terdapat lekukan buat ditempeli lapisan pengganjal, sehingga tampilannya tetap rapi. Karena sudah terganjal glass wool (Gbr.4), posisi penutup ban serep tidak mudah bergeser karena gerakan mobil.   (mobil.otomotifnet.com)