Oli Tranmisi Karimun Estilo Ganti Lebih Cepat, Tidak Lagi Tersendat

billy - Kamis, 14 Juli 2011 | 13:06 WIB

(billy - )


JAKARTA - Suzuki Karimun Estilo, generasi penerus city car di Indonesia ini diakui sejumlah pemiliknya cukup tangguh lantaran minim keluhan yang dihadapi. Namun bukan berarti soal perawatan dilupakan.

Kurnia Hisza, pemilik Karimun Estilo lansiran 2007 mengeluhkan soal perpindahan gigi transmisi yang agak keras. “Pas pindah gigi sepertinya sudah masuk, tapi ternyata baru setengah masuk sehingga kadang menimbulkan bunyi gesekan,” tutur anggota Karimun Club Indonesia (KCI) ini.

Pria yang baru melepas masa lajang ini, juga mengalami hal serupa ketika memindahkan gigi transmisi ke posisi mundur. “Apabila sudah masuk, juga ada bunyi akibat sedikit dipaksakan,” tutur QQ, sapaan akrabnya mewakili teman-teman pengguna Karimun Estilo di KCI.

Menanggapi kasus demikian, Ronny Gunawan, workshop head Suzuki Pekanbaru, Riau ikut urun pendapat. “Karakter transmisi bawaannya memang demikian, namun bukan berarti rusak,” jelas Ronny menggolongkan kasus seperti ini sampai sekarang belum masuk kategori cacat produksi maupun adanya recall dari pabrikan.

Pria yang juga mantan ketua umum dan kini dewan penasehat KCI ini berbagi pengalamannya menggunakan Karimun Estilo generasi awal yang juga mengalami hal demikian. Namun setelah berganti New Karimun Estilo, gejala ini tidak pernah terasa.

“Awalnya memang begitu, namun setelah pemakaian agak lama setelah satu tahun pertama tidak terasa,” jelas Ronny yang memberikan catatan pemakaian normal dan gaya mengemudi yang tidak sesuai juga berpengaruh pada kesehatan komponen transmisi (Gbr.1).

Ronny menyarankan penggantian oli transmisi yang lebih awal dari patokan rekomendasi bengkel resmi bisa meminimalisir gejala ini. Ronny merekomendasikan oli Suzuki Genuine Oil dengan patokan viskositas 75/80 sesuai rujukan pabrik dan karakter transmisi (Gbr.2).

Sebagai ilustrasi, anjuran pabrikan penggantian oli transmisi yang dilakukan pada batas tempuh kelipatan 20 ribu km, kini menjadi lebih awal di batasan tempuh 10 ribu km. “Patokan gampangnya, setiap penggantian oli mesin kedua kali sekalian ganti oli transmisi,” ujar Ronny menyebut kapasitas 2,5 liter oli transmisi yang dibutuhkan.

Bagaimana jika diberikan oli transmisi dengan tingkat viskositas yang lebih tinggi? Menurut penggemar masakan empal gentong ini, jika oli terlalu encer dikhawatirkan akan menimbulkan bunyi gesekan. Lalu jika terlalu kental perpindahan gigi transmisi justru akan tersendat.

Jadi penggantian oli transmisi lebih awal selain meminimalisir gejala tersendat juga menambah usia komponen transmisi itu sendiri.    (mobil.otomotifnet.com)