|
Jakarta - Berkembangnya teknologi mesin diesel kerap dinomorduakan. Padahal hasil perkembangan rancangan dapur pacu Rudolf Diesel ini pun punya banyak metamorfosa. Ibarat mesin bensin dapat sistem injeksi bahan bakar, diesel pun mengalami ubahan secara elektronis.
Era peminum solar pun berkembang dengan hadirnya teknologi commonrail. Sistem ini menggantikan era diesel elektronik yang mempunyai komponen pembagi solar elektronis pada injection pumpnya.
Pada sistem commonrail, pembagian dilakukan langsung pada injektor. Tekanan sangat tinggi diaplikasi pada sistem ini sehingga membutuhkan komponen presisi. Penanganannya pun lebih teliti.
Enggak percaya? Coba nanti bertandang ke Fakta Jaya Motor, Bosch Diesel Service di Jln.Karang Anyar no.55 Jakpus.
Sebenarnya perawatan diesel modern masih mirip dengan diesel konvensional. Misalnya, tenaga ngedrop bisa diperkirakan berasal dari komponen injeksi bahan bakar. Tentu sebelumnya dengan mengatasi pasokan udara alias memastikan saringan udara bersih dan tidak tersumbat kotoran.
Nah, di sistem pasokan bahan bakar inilah bedanya. "Inti dari mesin commonrail ada empat bagian. Yaitu commonrail pump, rail pressure, commonrail injector dan sensor-sensor. Keluhan tentang low power, kita harus tahu dulu dari mana. Karena dari keempat komponen itu, gejalanya sama," ujar Tommy Subagja, technical manager Fakta Jaya Motor.
Tekanan tinggi sampai 1.800 bar pada sistem ini menggunakan komponen yang sangat presisi. Penanganannya pun harus ekstra teliti. Misalnya buat bongkar pasang harus dilakukan pada clean room. "Karena debu kecil saja bisa merusak bagian dalam komponen," lanjut Tommy.
Clean room ini punya ventilasi dan sirkulasi udara dengan saringan khusus. Pintu masuknya pun dua untuk mencegah udara luar masuk. Sedangkan komponen yang keluar masuk juga harus dibungkus plastik.
Sementara di luar ruangan disediakan juga clean room kecil seperti Hartridge Microdiesel Cabinet. Di kabinet ini, sirkulasi udara pun terus dilakukan supaya pada saat komponen dikerjakan tidak ada debu nakal yang singgah. Bengkel diesel kotor? Tidak lagi! (mobil.otomotifnet.com)
Era peminum solar pun berkembang dengan hadirnya teknologi commonrail. Sistem ini menggantikan era diesel elektronik yang mempunyai komponen pembagi solar elektronis pada injection pumpnya.
Pada sistem commonrail, pembagian dilakukan langsung pada injektor. Tekanan sangat tinggi diaplikasi pada sistem ini sehingga membutuhkan komponen presisi. Penanganannya pun lebih teliti.
Enggak percaya? Coba nanti bertandang ke Fakta Jaya Motor, Bosch Diesel Service di Jln.Karang Anyar no.55 Jakpus.
Sebenarnya perawatan diesel modern masih mirip dengan diesel konvensional. Misalnya, tenaga ngedrop bisa diperkirakan berasal dari komponen injeksi bahan bakar. Tentu sebelumnya dengan mengatasi pasokan udara alias memastikan saringan udara bersih dan tidak tersumbat kotoran.
Nah, di sistem pasokan bahan bakar inilah bedanya. "Inti dari mesin commonrail ada empat bagian. Yaitu commonrail pump, rail pressure, commonrail injector dan sensor-sensor. Keluhan tentang low power, kita harus tahu dulu dari mana. Karena dari keempat komponen itu, gejalanya sama," ujar Tommy Subagja, technical manager Fakta Jaya Motor.
Tekanan tinggi sampai 1.800 bar pada sistem ini menggunakan komponen yang sangat presisi. Penanganannya pun harus ekstra teliti. Misalnya buat bongkar pasang harus dilakukan pada clean room. "Karena debu kecil saja bisa merusak bagian dalam komponen," lanjut Tommy.
Clean room ini punya ventilasi dan sirkulasi udara dengan saringan khusus. Pintu masuknya pun dua untuk mencegah udara luar masuk. Sedangkan komponen yang keluar masuk juga harus dibungkus plastik.
Sementara di luar ruangan disediakan juga clean room kecil seperti Hartridge Microdiesel Cabinet. Di kabinet ini, sirkulasi udara pun terus dilakukan supaya pada saat komponen dikerjakan tidak ada debu nakal yang singgah. Bengkel diesel kotor? Tidak lagi! (mobil.otomotifnet.com)