Jakarta - Kemarin, OTOMOTIFNET telah memberitakan soal derek liar kembali masuk tol dengan korban Rahmat, warga Pesing, Jakarta Barat. Kali ini, kami telah mewawanncarai mantan pelaku derek liar di daerah Cawang, Jakarta Timur yang berujung nyaris dikeroyok dan dikejar oleh kelompok mereka.
“Kebanyakan dari unit derek liar itu mengaku telah lulus uji kelayakan dan punya izin trayek. Dan izin tersebut didapat dari koperasi yang dikelola oleh beberapa oknum, salah satu instansi keamanan negara ini," jelas Mr.X (sebut saja begitu) mantan kenek derek liar yang kini jadi dept collector.
Menurutnya, tenaga penderek terdiri dari dua kelompok, yang kedua-duanya berasal dari Indonesia Timur. Trus, masing – masing kelompok punya backing oknum aparat jika bermasalah. “Kami menyebutnya binaan dari oknum tertentu,” tambah Mr.X.
Mr X kemudian menceritakan pengalamannya dulu. Dalam beroperasi memang mematok harga tinggi. Karena untuk beli solar, biaya operasional dan setoran ke bos. Biasanya kami meminta 1 – 2 juta pada korban,” tutur pria berkulit gelap berambut cepak. Harga yang tinggi untuk menutupi biaya operasional teman – teman yang dalam beraksi bisa mencapai 3 – 4 orang.
Dalam satu hari operasi terkadang mereka tidak mendapat satupun tarikan. Kalau lagi ada, bisa 3 – 4 mobil yang diderek dari tol dalam kota maupun luar kota, ( Cikampek – Jagorawi ). Ancaman memang menjadi andalan para pelaku dalam beroperasi. Karena biasanya mobil korban langsung dibawa ke markas mereka yang selalu berpindah – pindah tempatnya.
Hal ini dilakukan agar tidak mudah dilacak kalau korban melapor ke polisi. Belum lagi OTOMOTIFNET melanjutkan obrolan, beberapa rekan Mr.X menghampiri dengan raut wajah marah dan nada bicara kasar. Alhasil, obrolan terputus guna menyelamatkan diri. (Mobil.otomotifnet.com)