Mogok di Jalan Tol, Jangan Ladeni Derek Liar

Selasa, 4 Maret 2014 | 14:36 WIB



Jakarta - Derak liar kembali masuk ke jalan tol. Korbannya Rahmat, warga Pesing, Jakarta Barat. Akhir pekan lalu, mobilnya mogok di tol dalam kota. Tiba-tiba datang derek liar. Dengan dalih keamanan lalin, mobil pun langsung di derek ke markas mereka.

Sesampai di markas derek, barulah dibicarakan harga. Apesnya, harga yang ditawarkan cukup bikin garuk kepala, yakni Rp1 juta. Setelah tawar-menawar, Rahmat pun  bersedia membayar Rp800 ribu dan mobil di antar sesuai permintaan pemilik mobil.


Meski, setiap tahun dilakukan penertiban oleh jajaran Polda Metro Jaya, derek liar ini bagaikan penyakit kambuhan. Ketika tidak ada razia, mereka muncul. Ringannya jerat hukum dengan hanya sebatas menahan mobil, membuat perusahaan derek bisa menebus kendaraan.

"Seharusnya, derek liar itu sudah tidak ada. Setiap ada laporan dari korban, petugas gabungan melkaukan patroli dan razia di setiap ruas jalan tol dengan kendaraan pribadi. Tapi, tak satu pun ditemukan derek liar beroperasi," jelas Kasubdit Bin Gakum Polda Metro Jayas AKBP Hindarsono, SIK, M. Hum kepada Otomotifnet.com (3/3).

Untuk diketahui, derek resmi di jalan tol hanya ada dua, yakni dari kepolisian dan dari Jasa Marga. Hindarsono menghimbau kepada masyarakat untuk menolak di derek oleh yang bukan derek resmi.

Problemnya, ketika mengalami mogok di tol dan di mobil hanya sendiri, agak repot menghadapi derek liar yang jumlah tiga orang. Triknya, yang satu mengajak omong, rekan lainnya langsung memasang alat derek ke mobil. (Mobil.Otomotifnet.com)